Ingat. Cerita ini belum di revisi, jika ada kalimat atau kesalahan kata, mohon maklumi karena ini cerita pertama aku. Dan aku masih bingung ingin menulis apa ya, meskipun cerita ini udah aku tulis hingga tamat🙏
Happy Reading 💖💖
Malam ini, Safira sangat bahagia sekali karena Rudi. Tetapi, di lain tempat, ada seorang pria yang sedang menyendiri di tempat rahasianya. Dia adalah..
Reano.
Iya, malam ini Reano sedang berada di sebuah tempat, yang sangat sepi. Tidak ada orang satupun yang mengetahui tempat ini, selain dirinya sendiri. Ini tempat rahasia baginya. Jika dirinya sedang tidak baik-baik saja, dia selalu datang ke tempat ini sambil merenung dan kadang ia juga memetik gitarnya di tempat ini untuk menghilangkan rasa sedihnya, walau sedikit.
Reano ini tipe orang yang jika ada masalah, dirinya akan menyendiri dan berunding dengan dirinya sendiri, untuk menyelesaikannya. Reano benar-benar di buat pusing oleh keadaan akhir-akhir ini. Dan di saat seperti ini saja, wajah dan bayang-bayang Safira selalu ada di dalam pikirannya, hal itu membuat seorang ketua Veriall menjadi frustasi dan dia berakhir teriak di tempat itu, saat mengingat gadis tersebut.
"AAAKKH!"
"KENAPA GW GAK BISA MILIKIN DIA?!"
"KENAPA?!"
"Sehari aja, gw tenang sedikit gitu. Tapi ngapa gak bisa, hiks hiks.." lirih Reano. Satu tetes air mata, berhasil keluar dari kedua mata sang ketua Veriall. Iya, Reano menangis karena dirinya kelelahan dan lemah hanya karena seorang gadis.
"Kenapa lu harus pilih dia Saf? Kenapa gak milih gw aja, hiks hiks hiks.. Lu pikir gw gak sakit hati ketika ngeliat orang yang gw sayang, ternyata udah punya kekasih. Dan lu pikir, di saat lu lagi bermesraan sama pacar lu, gw gak jealous gitu? Gw jealous Saf sama pacar lu itu, hiks hiks hiks." Reano malam ini benar-benar di buat menangis karena gadis itu.
"Padahal kan, yang kenal dan deket duluan sama lu tuh, gw duluan bukannya si Rudi. Tapi, ngapa harus dia yang dapetin elu sih?!" Air matanya tidak ada henti-hentinya keluar. Reano yang di kenal sangar kini jadi lemah. Sungguh lemah dirinya.
Saat Reano ingin tiduran di tempat rahasianya, ada saja yang mengganggu dirinya. Dirinya di telepon oleh Rangga yang saat ini juga sedang mencari keberadaan bos nya itu. Rangga menelepon Reano karena kedua orang tua dari bos Veriall itu mencarinya agar cepat pulang. Kedua orang tuanya sangat mengkhawatirkan putra satu-satunya, di keluarganya.
'Assalamualaikum, Re. Lu di mana?'
'Kenapa? Lu gak perlu tau, gw ada di mana!'
'Re, lu abis nangis ya? Suara isakan tangis lu kedengeran soalnya. Fiks ini mah lu pasti lagi nangis kan?'
'Re? Lu kok diem aja dah! Gw kan nanya, dari tadi.'
Sambungan teleponnya terputus. Reano sengaja langsung mematikan sambungannya secara sepihak, karena dia tidak ingin di tanya-tanya soal dirinya yang menangis saat ini. Reano tiduran di tempat rahasianya dan memejamkan matanya sambil mendengarkan sebuah music, yang di bawakan oleh band Yovie & Nuno dengan lagu berjudul 'Sempat Memilikimu'. Lagu ini di putar dengan alasan, karena liriknya sangat mewakilkan apa yang saat ini sedang ia rasakan.
****
Di tempat lain, kedua orang tua Reano sedang mengkhawatirkan anak semata wayangnya itu. Reano belum juga pulang sampai sekarang, kedua orang tuanya takut jika terjadi apa-apa sama anak mereka. Reano belum pernah pulang selama ini, biasanya jika Reano ingin pulang malam, anak mereka ini selalu meminta izin dahulu. Jika tidak di izinkan, ya dia akan tetap di dalam rumah terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story (TAMAT)
Novela JuvenilBelum di revisi, insyaallah aku akan revisi dikit-dikit. Hai Gaess Jadi ini cerita pertama aku . Yuk mampir dan, Dibaca ya.. Semoga suka:) "Hai sayang," sapa Reano. "Apaan banget si pake sayang sayang segala lagi!" ucap Safira kesal. "Kenapa em...