Apa yang kamu suka?
Bagaimana kamu menyukainya?
Sebentar,
Kamu maunya apa?Seringkali pertanyaan itu muncul di pikiranku, jawabku, tidak tau. Banyak sekali sesuatu yang sebenarnya perlu kuperjelas dalam hidupku. Namun aku selalu tenang hidup tanpa tujuan. Kemana aku akan berlari? Kupikir aku tak pernah punya tempat terakhir untuk berhenti. Aku terus saja berlari, tanpa tau dimana tempat yang harus kusinggahi.
Aku pernah sekali menyayangi seseorang yang sangat menghargaiku apa adanya. Dia yang tak pernah sekalipun memaksa aku untuk mengungkapkan bahwa aku juga menyayanginya. Dia yang tak pernah mau kubalas kecuali aku yang membalas. Namun, aku ini apa? Seringkali merasa kurang, padahal kepalan itu telah penuh sampai keluar melalui sela - sela jariku.
Aku yang bodoh, akhirnya memilih meninggalkannya. Disisi lain aku pun bersyukur, telah berani memutuskan sesuatu yang seharusnya tak boleh kugenggam terlalu erat.
Sampai suatu saat, aku yang bodoh ini terbujuk oleh sesuatu yang membuatku kembali menyalahkan diriku sendiri. Mengungkapkan sesuatu yang sebenarnya tak boleh kuucapkan, mengutarakan hal sebenarnya telah kujaga untuk tak kujual murah.
"aku menyukaimu," adalah kalimat yang sebenarnya terpaksa keluar dari bibirku,
Aku, seolah dijadikan objek untuk permainannya. Rasa yang sebenarnya telah kujaga dan kuamankan, seolah diobral murah oleh seseorang yang kupikir tidak berperasaan.
Aku, sebenarnya marah. Dan tidak tau harus menumpahkannya dimana.
Aku memang selalu begitu, diamku adalah senjata terampuh untuk setiap masalahku. Sebab aku tau, setiap kata yang kulontarkan ketika marah, secara tidak langsung menghancurkan perasaanku sendiri.
Aku tak pernah berhasil soal sayang menyayangi, kupikir aku ini terlalu ingin sendiri. Kupikir aku selalu gagal dalam hal ini. Aku juga tidak terlalu mahir dalam hal memberi hati. Terlalu naif sampai harus mengobral hati untuk orang yang tak tepat sama sekali.
"lupakan,"
Tak apa untuk tidak disayangi siapapun. Kamu hanya perlu menyayangi siapapun yang patut untuk kamu sayangi.
Kini kamu hanya perlu menikmati kesendirianmu, makan es krim sesukamu, makan mie terpedas kapanpun, dan beli makanan apapun sampai perutmu terasa bengkak. Tak apa, sesekali. Kalau terlalu sering, nanti kamu bosan. Kalau bosan, nanti kamu kepikiran lagi, hal - hal yang seharusnya kamu jari tengahi.
Kalau kamu masih punya tempat pulang, pulanglah. Jangan menetap di rumah asing yang tak perlu kamu singgahi. Pulanglah ke rumah ibumu, atau istirahatlah sejenak di pundak ayahmu.
Kamu tau mengapa mereka tidak bersatu? Itu agar kamu punya banyak tempat pulang. Agar hatimu tak kesepian, meski ragamu terkadang terapung sendirian.
Terbanglah setinggi mungkin, karena diatas masih ada yang menjagamu.
Larilah sejauh mungkin, karena di depan ada yang secara tidak langsung mengarahkanmu.
Jalan untuk mu masih terbuka lebar, lakukan sesuatu yang akan membuatmu bahagia ketika telah sampai pada tempat pemberhentian.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYLIST
RandomLagu mana yang kamu suka di daftar putar favoritmu? Seberapa relate-kah lagu itu dengan kisah hidupmu? Yang saya tau, musik adalah melodi yang telah ditata secara beraturan dan hasilnya indah. Sedangkan hidup adalah rangkaian notasi tak beraturan da...