"Woi lepasin tangan gue!" teriak Zeffa yang masih meronta ronta.
Namun Ezra tak melepaskan genggaman tanganya ia menyandarkan Zeffa tepat di dinding belakang sekolah, kini jarak antara mereka sangat dekat hingga Zeffa mau tak mau tidak bisa bergerak.
"HE LU MAU APAIN GUE!" ronta Zeffa.
"Diem! Berani ya lo sama gue" balas Ezra yang makin mengeraskan genggaman tanganya tanpa sadar.
"Aww! Eh lepasin woi ini tangan gue sakit" rengek Zeffa kesakitan.
"Minta maaf ga lo!" perintah Ezra.
"GAK!" balas Zeffa.
Tiba tiba saja ada suara teriakan yang terdengar dari kejauhan yang membuat Ezra dan Zeffa menoleh.
"ASTAGA EZRANALDY ALESANDRO LU APAIN ANAK ORANG" teriak Jay dan menghampiri mereka.
"Za kamu ini berdosa banget" tambah Morgan dengan gaya dramatisnya.
"Brisik lu berdua!" celutuk Ezra.
"Za udah mau malem udh biarin aja" ucap Alby yang sudah lelah.
"Iya za kasian tuh tangan Zeffa merah merah itu" tambah Vano.
Ezra yang baru sadar dengan genggaman kerasnya itu pun langsung melepaskan tangan Zeffa ia melihat memar merah di pergelangan tangan cewek itu, dia baru sadar dia memegang tangan cewek ini terlalu keras sehingga memerah karena dia terbawa emosi.
"Aduhh Zeffa! tangan lu merah banget itu kek udah mau bengkak" ucap Karina khwatir memegang tanganya.
"Ezra lu apaan ke gitu mau celakain Zeffa!" celutuk Vanny tak terima.
"Udah van udah biar gue yang urus" balas Zeffa ia pun maju selangkah di hadapan Ezra.
"PUASS LO HA KASARIN GUE! gue kasian ama cewek yang jadi pacar lu entar pasti di siksa ke gini, dasar gaK ada perasaan!" jelas Zeffa lalu ia pergi.
"EH ZE TUNGGUIN!" teriak Melan lalu dan di susul oleh keempat temanya.
Sedangkan Ezra hanya diam sedari tadi ia memikirkan cewek yang ada di depannya 1 menit yang lalu, namun lamunanya di sadarkan oleh Zidan.
"Hayoloo za napa lu diem" ucap Zidan.
"Makanya za jgn keras keras napa ama cewek jdi kepikiran kan" kata Jay.
"Dahlahh cabutt" ucap Ezra lalu mereka berenam pergi.
***
Sekarang sudah menunjukan jam 19:35 malam, selepas pulang sekolah Zeffa langsung masuk kekamarnya dan mandi tak cukup 20 menit ia keluar dan memakai kaos biru yang bertuliskan dreams dengan memakai celana selutut berwarna putih dan rambutnya coklatnya yang ia biarkan tergerai.
Ia pun mengambil kotak P3K dan mengobati memar di pergelangan tanganya sebenarnya ga terlalu sakit sih cuman merahnya kebangetan jadi gosokin obat dikit pasti sembuh ini, biar mamanya ga liat entar kalo sampe ketahuan pasti di tanyain kenapa itu tanganya belum lagi kedua kakak kakaknya yang protektif banget kalo Zeffa kenapa napa jadi mending Zeffa sembunyiin aja.
Setelah mengobati pergelangan tanganya Zeffa pun turun untuk makan malam bersama keluarganya.
"Ma papa mana?" tanya Zeffa yang baru saja duduk di kursi.
"Papa lembur di kantor banyak kerjaan katanya paling pulang maleman...Zeze kamu kok pulang sore tadi udah hampir malem loh, kamu gpp sayang" tanya Falina mamanya Zeffa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADLARS
Ficção Adolescente[DILARANG MENGCOPY CERITA INI TANPA IZIN] Ezranaldy Alesandro, itu namanya. Ketua geng ADLARS di SMA Alamander. seorang cowok yang memiliki jiwa kepemimpinan dan dapat bertanggung jawab serta memiliki paras yang tampan yang dapat memikat gadis mana...