two

20 2 1
                                    

"aku nggak peduli, aku harus menang" Floem Ananta

Dan... Seperti biasa aku kalah.

Disini akhirnya, piket kelas saat pulang sekolah, tita? Kalian bertanya dimana tita sekarang? Apa dia membantuku? Hahaha jelas tidak.

Dia beralasan akan membelikan ku minum di kantin, yah seperti itu dia, dasar kurang ajar.

"Aku ada mapel tambahan, kalo kamu mau pulang duluan pulang aja tit" kami beristirahat di taman sekolah.

Ah maksudnya aku yang beristirahat, tita kembali menemui ku setelah pesan yang aku kirim kalau aku sudah selesai piket.

"Kenapa masih ambil mapel tambahan, kan kita udah kelas tengah?" Sahutnya.

"Bundaku yang nyuruh, daripada aku nggak disekolahin kan mending aku nurut aja."

"Iya juga sih, daripada jadi gelandangan mending ambil mapel tambahan, aku pulang duluan aja, ada les soalnya, kalau nanti mau aku jemput, telfon aja, nanti abis pulang dari les aku jemput, gimana?"

"nggak ah, nanti cari bus aja, kelamaan kalo nunggu kamu"

"Yaudah aku duluan ya, 1 jam lagi les nya dimulai nih,"

"Okesiap"

Kami banyak mempersiapkan diri untuk kelas akhir nanti, supaya mudah jika melanjutkan kuliah, yah seperti mencari bekal pendidikan, sebelum bertempur dengan tes kelulusan.

-*

Pagi ini aku dan tita berniat untuk lari pagi disekitar taman komplek, kami bersepakat datang pukul tujuh pagi, dan yah pukul sepuluh kami baru saja datang ke taman.

Hari Minggu pesona kasur itu sangat kuat, apalagi setelah kami disibukkan dengan tugas yang tak ada hentinya, hari Minggu sangat cocok untuk bermalas-malasan.

"Buruan titaaa, katanya lari pagi kok malah jalan" aku kesal dengannya.

Semalas itu tita jika diajak olahraga pagi, jadi sifat malas yang aku dapat yah dari tita, karena bersahabat sama orang yang malas seringkali sifatnya bisa menular ke kita.

"Ini namanya lari siang, cari makan yuk" tita berjalan ke arah pedagang bakso

"Emang bener ya, buang-buang waktu temenan sama orang kayak gitu" aku melanjutkan berlari kecil sampai aku menemukan orang yang tak asing di mataku.

Aku melihat orang itu tengah bersama anak kecil yang menangis, aku bisa mengenalnya lewat punggung nya.

"Hayo lo Bayu, lo apain tu anak, mau nyulik ya, sumpah nggak nyangka jadi ini pekerjaan sampingan lo, nyulik anak kecil?" Aku menggodanya, iya itu Bayu, kami memang sekomplek.

"Apaan sih, gila kali Lo, ini anak tadi tuh..." Belum selesai Bayu bicara aku berteriak.

"Penculik....pen-" mulutku dibekap dan aku ditarik menjauh.

"Teriak sekali lagi gua bunuh lo" ancam Bayu.

"Lah bunuh aja, emang gua peduli" aku berlari sambil mengejek Bayu dari kejauhan.

"Kenapa sih ada orang yang sifatnya kayak gitu!!" Ucap Bayu kesal.

-*

Aku mencari kemana tita setelah makan, aku cari ke tukang bakso yang tadi dia sudah tidak disana,

"Tit dimana?" Aku menelfon tita.

"Dirumah" jawabnya dengan santai tanpa beban.

"anak anj-" ucapku tetapi tita segera menutup telfon nya.

Pada akhirnya aku pulang berjalan kaki sendirian, punya sahabat yang kurang ajar, kenapa dia tidak mencariku dan mengajakku pulang, andai saja aku punya pacar, huhu membayangkannya saja membuatku merinding.

Rumah Floem

"Flo pulang" sapa ku, namun rumah tampak sepi, kemana setang kecil itu?

"Flo udah pulang?" Bunda mengagetkanku dari arah belakang.

"Udah Bu, sains kemana?" Naluri kakak yang selalu menanyakan keberadaan adiknya.

"Main ke rumah tetangga, mumpung kamu udah di rumah, bunda tinggal dulu ke supermarket ya, mau beli barang dapur"

"Siap bos"

"Nanti kalo sains mau makan, kamu bisa buatin dia telur, bunda berangkat dulu, jaga rumah" ucap bunda lalu beranjak pergi.

"Buatin telur? Bunda kira aku ayam apa, masa suruh buatin telur, manusia kan beranak bukan bertelur, ada ada aja bunda." Aku pergi mandi dan bersiap untuk ritual siang, tidur.

Oh iya nama adik ku, Sains Ananta. Ayah yang memberikan nama untuk kami, untung saja namaku dan adikku bukan monokotil dan dikotil. Pasti itu sangat merepotkan.

"Apa?, nabrak es cendol?"

nexttt parttt----

.
.

Author:)

Kasih semangat buat rajin update dongg, banyakin vote sama komen yaa, makasihh

Avita:)

enthusiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang