six

14 1 0
                                    

Sebelumnya maaf banget ya, hari Kamis dan Jumat kemarin ngga update,

Ada acara penting banget jadi ngga sempet update, makasih atas pengertiannya yaaa:)

Happy reading-----

.
.

Aku keluar dari kamar dengan sedikit kecewa dan sedih setelah melihat pesan grup kelas yang mengumumkan bahwa akan ada remidial fisika, aku tau pasti bayu yang mengajukan jadwal remidial itu ke guru fisika, dia benar-benar cari muka, menyebalkan.

"Yah Flo pindah sekolah aja gimana?" rengek ku pada ayahku.

"Kenapa lagi sih Flo, ada masalah?"

"Flo udah ga kuat sama Bayu yah"

"Hah, gimana gimana?" Ayah terkejut dengan perkataan ambigu ku.

"Maksud Flo, Bayu itu jail banget, nyebelin"

Tiba-tiba ayah mendapatkan telfon dan sibuk bicara tentang pekerjaannya. Dengan malas aku menghampiri bunda di dapur.

"Flo, tadi Bayu anter belanjaan ke sini ya" tanya bunda tanpa berbalik menghadap ke arah ku.

"Hm" jawabku malas, kenapa harus Bayu lagi yang dibicarakan.

"Terus?" Bunda berbalik menatapku.

"Ff-flo ngga ngapa-ngapain kok" aku gugup.

Bunda terus saja melihatku dengan tatapan tegasnya.

"Iya iya, habisnya Bayu nyebelin sih bund, sumpah Bayu yang mulai duluan, di-" belum sempat aku selesai menjelaskan bunda memotong perkataan ku.

"Bayu harus jemput mamanya lagi tadi, mamanya sempet marah, harusnya kamu ngga boleh gitu" ucap bunda sambil menata beberapa belanjaan di kulkas.

Aku tak mau menyahuti lagi dan bergegas pergi ke kamar. Hari ini sungguh sangat menyebalkan, terutama manusia dengan nama Bayu itu.

Bahkan bunda saja lebih membelanya daripada aku anaknya sendiri.

flashback---

Aku bergegas membuka gerbang tapi aku berpikir kembali. Pisau sangat bahaya bukan untuk memberi pelajaran pada Bayu.

Tanpa sengaja aku melihat air bekas ayah mencuci mobil tadi pagi, air itu mungkin cocok untuk bayu dari pada pisau ini, aku kan masih muda dan aku tak mau masuk penjara hanya karena pisau ini.

Aku membuka gerbang dan langsung menyiram Bayu tepat di mukanya, sangat lega melihat dia mematung dengan keadaan basah kuyup,

Segera ku ambil kantong belanjaan yang ada di tangan Bayu dan berlari masuk ke dalam rumah.

"FLOEM ANANTAAAA!" teriak Bayu sangat keras, aku mengejek menjulurkan lidah lewat jendela dan tertawa puas melihat keadaan Bayu seperti itu.

-*

Setelah mengingat-ingat perbuatan ku pada Bayu tadi, aku berpikir bukankah aku hanya menyiramnya, itupun dengan air bukan aspal.

Aku berniat menelfon tita, tapi dia sudah menelfon ku duluan, segera kuangkat panggilan telfon dari tita.

"Ap-"

"Flo, tau nggak tadi aku ketemu siapa pas pulang dari rumah kamu," tanya tita memotong ucapan ku.

"Siapa?"

nexttt parttt----

.
.

Author:)

Halo temen temen, kasih support ke aku dengan vote dan komen tentang ceritanya yaaa, mohon dukungannya, salam bahagia dari aku,

Avita:)

enthusiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang