fourteen

18 0 0
                                    

happy reading,

Malam ini, aku sungguh ingin pergi dari kehidupan yang aku jalani, tetapi bagaimanapun aku harus bersyukur bukan?

"mau kemana flo?" Ayah menegurku saat aku hendak membuka pintu rumah.

"main sama tita yah, flo lagi suntuk sama tugas sekolah"

"mending kamu belajar lagi, biar bisa dapat rangking bagus dikelas"

"tapi yah, flo udah janji sama tita,"

"kamu sudah yakin bisa ngalahin bayu dengan kamu leha leha mau main"

"tapi flo udah belajar yah, ayah mau flo belajar sampe kapan, flo capek yah"

"capek nya anak itu lebih capek orang tua, kamu seharusnya mengerti"

"ayah kamu bener flo, ngga seharusnya kamu ngomong capek didepan orang tua, karena pada dasarnya orang tua jauh lebih capek dibandingkan anaknya"

Tanpa menjawab lagi aku segera pergi ke kamar dan menelfon tita untuk membatalkannya,

"sory ya tit, batalin aja dulu ya, Upin Ipin ada episode baru nih" bohongku sambal menahan isak tangis.

"Haha floem floem, aku tau kok, buruan nangis gila, sakit kalo kamu tahan kayak gitu" sahut tita.

"aku capek tit, semakin dewasa tuntutan orang tua lebih besar ke anaknya, kenapasih aku ga bisa kontrol hidupku sendiri"

"flo, aku ga akan kasih semangat, semua orang udah muak sama kata itu, ga ada yang bisa dilakuin lagi, mau dibawa tidur juga ga akan merubah takdir, aku Cuma mau ngomong, kamu hebat udah sampai sejauh ini, bertahan sedikit lagi ya,"

*

"flo!"

"anj, ngagetin gua aja lo tit,"

"gila nangis sampai jam berapa lo, bengkak banget tu mata," ucap tita.

"udahlah mata mata gua juga, aku lagi nungguin anjo nih, lama banget tu anak satu"

"ngapain"

"mau pdkt" jelasku dengan senyuman malu.

"anjir, udah ah gua ke kelas dulu, males sama orang bucin"

"bilang aja iri," teriakku pada tita yang pergi meninggalkanku di gerbang.

Tak lama bayu datang dengan motornya, lihat saja pasti dia akan mengganggu ku, aku tidak menghiraukannya sama sekali, dia terus saja memanggil nama ku,

Setelah memakirkan motornya dia berdiri tepat didepanku dan menghalangangi arah pandangku.

"minggir lo bay, ngehalangin pandangan gua aja pagi pagi"

"nungguin siapa lo, udah siang juga, masuk kelas sana lo"

"kepooo"

Tanpa membalas perktaan ku bayu segera menutup gerbang sekolah,

"eh eh eh mau ngapain lo, kenapa ditutup"

"lo ga liat udah jam segini, gila kali lo"

Sudah pukul 7 tapi kenapa anjo tidak kunjung datang ke sekolah, kemana dia, padahal banyak yang akan aku ceritakan padanya,

"nglamun terus aja tolol" ucap bayu dengan memukul dahiku dengan jarinya.

"helm lepas helm, takut banget dicolong lo" jawabku dengnan menggeplak helm di kepala bayu dan segera lari ke kelas.

"sialan, awas ya lo!!!" teriak bayu.

"masuk kelas sono, dihukum rika mampus lo" sahutku balik.

"mulut lo tuh!!!" bayu.

enthusiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang