Hari ini adalah acara puncak festival tahunan kali ini, aka nada beberapa penampilan band sekolah, dan acara acara talk seperti biasanya, sudah seminggu festival berlangsung,
Aku dan anjo semakin dekat, kami lebih sering jalan berdua, cari makan, cari angin, bahkan belajar bersama.
Dia orang yang sangat spesial, dia penuh kejutan dan rahasia.
Sempat aku bertanya tentang masalahnya akhir akhir ini, tapi dia tetap bungkam tidak mau berbagi.
"sory ya flo gua ga bisa nemenin lo ngeliat acara nya, ada urusan penting"
"santai aja kali jo, kalau ada apa apa kabarin gua ya"
"oke siap, gua pergi dulu ya" anjo bergegas pergi ke arah belakang gedung sekolah, sudah akan aku ikuti tapi tita menahanku.
"flo bayu bakal jadi narasumber, yuk duduk paling depan, nanti kita usilin bayu, buruan ayooo" tita menarik aku untuk duduk dibarisan paling depan.
Acara dimulai, berjalan dengn sangat baik. Kini giliran bayu yang jadi narasumber, tiba tiba saja rasa iri hatiku pada bayu muncul, bagaimana ya rasanya jadi si rangking 1? Di banggakan orang tua dan teman teman disekitar, aku juga ingin.
"bangsattt!!" anjo didorong jatuh tepat didepan panggung acara dengan beberapa siswa laki laki,
Terlihat mereka punya lebam di muka, anjo terlihat kacau dengan muka lebam dan seragam yang lusuh.
Aku bergegas akan membantunya berdiri tapi tita menahan ku, kenapa ini?
"anjing, woi pengecut, jangan jadi sok jagoan lo, ga becus balapan ga perlu lo mukulin temen gua, gua tau lo yang nelfon polisi kemaren, sekali lagi gua ingetin jangan pernah cari masalah lagi sama gua dan temen temen gua" ucap laki laki itu sambal menginjak perut anjo.
Aku hanya bisa melihat anjo dengan tatapan kebingungan dan ketakutan, aku berharap supaya bayu bisa menolong anjo,
Aku mencoba meminta tolong dengan bayu lewat kode mata, tapi bayu menggelengkan kepalanya,
Sambil terengah anjo berdiri " temen anjing lo semua itu yang duluan mukulin temn temen gua, iya gua yang nelfon polisi mau apa lo, gua gamau jadi anjing pengecut kayak lo yang cuma berani keroyokan, bajingan kayak kalian patut di habisin" lanjut anjo meludah didepan siswa itu,
Apa benar tadi anjo yang bicara? Dia bukan anjo yang aku kenal.
"bangsattt" mereka memukuli anjo lagi, aku hanya bisa memohon pada bayu agar menghentikan perkelahian itu,
"woi stop anjing!!, lo semua Cuma bisa malu malu in sekolah, gua bakal telfon polisi!!!" teriak bayu, semua siswa yang memukuli anjo pergi, hanya ada anjo yang terduduk kesakitan.
"ayo gua bantu jo" ucapku sambal membantu anjo berdiri, tapi anjo dengan segera menepis tanganku dan pergi begitu saja tanpa berucap apapun, air mata yang sedari tadi ku tahan kini entah kenapa lolos begitu saja melihat keadaan anjo,
Bayu menarikku menjauh dari area acara, dengan cepat aku menghpus air mata ku,
"ck apa sih bay!"
"dengerin gua dulu flo, jangan pernah lagi lo deket deket sama anjo"
"apa urusan lo ngomong gitu ke gua"
"anjo ngga baik orangnya flo, lo bisa lihat sendiri kan tadi"
"ngga baik?, apa lo ngga ngaca bay, kenapa lo tadi ga coba buat pisahin mereka, lo sama aja kayak mereka" aku segera pergi meninggalkan bayu.
"flo!! flo!! mereka itu sama bajingannya, mau dipisahin kayak gimana pun mereka tetep berantem, mereka egois dan mau menang sendiri, lo itu ngga tau anjo orangnya kayak gimana!" teriak bayu
Aku berhenti tanpa berbalik "gimana? nakal? berandalan? brengsek atau apa?, gua pikir lo masih punya hati bay, ternyata lo lebih brengsek"
"bangsattt" aku masih bisa mendengar ucapan bayu.
neexxxttt paarrrrttttt......
***
Author:)Vote sama komennya juseyo:)
Avita:)
KAMU SEDANG MEMBACA
enthusiast
Teen Fiction"Bukankah dulu kamu sangat mengaguminya dan sekarang kamu sudah bisa memilikinya" ---