07 | Scandal

2.9K 327 40
                                    

Seperti biasa, saat Sujin berjalan melewati beberapa lorong kampus dengan beberapa orang yang dilewatinya. Mereka tampak berbisik-bisik, sembari mata memicing tajam ke arahnya. Cukup membuat langkah Sujin memelan, dan telingannya mencoba menangkap apa yang mereka bicarakan.

Bagi Sujin tidak ada yang aneh dari tatapan mata itu, mata yang seolah-olah berkilat penuh kebencian itu biasa Sujin dapatkan dari beberapa orang yang memang tidak menyukainya sejak dulu. Tidak jarang juga saat Sujin berada di toilet kampus, ia mendengar samar-samar beberapa perempuan membicarakannya, ia mendengarkan itu dari bilik toilet. Beberapa perempuan itu sedang memperbaiki riasan mereka di depan cermin, tapi mulutnya sibuk membicarakan dirinya.

Dan itu sudah biasa baginya.

Hanya saja. Ada yang aneh kali ini.

Mereka membicarakan hal lain, mereka menatap Sujin dengan penuh jijik dan benci. Mata mereka seperti elang yang memicing tajam yang menilik Sujin dari ekor matanya.

"Benar? vidio yang tersebar itu dirinya?"

"Aku tidak menyangka, dia orangnya pendiam. Tapi ternyata....."

"Kau tau? terkadang orang pendiam itu justru lebih liar"

"Benarkan? wah... ck ck ck"

Sujin tampak mengeryitkan dahi, saat samar-samar telinganya dapat mendengar apa yang mereka bicarakan. Vidio? vidio apa? ayolah bisa tidak satu hari saja, hidupnya normal-normal saja. Tanpa ada  gunjingan, tanpa Taehyung yang mengganggu pikirannya. Ia ingin hidup damai, dan menyelesaikan kuliahnya.

Siang ini, setelah selesai berkerja paruh waktu di cafe dekat kampus. Sujin langsung buru-buru menuju kampusnya dengan lembaran uang won yang terimanya siang ini, dengan bayaran perjam, cukup membuat Sujin merasa lebih baik, dan ingin cepat menyelesaikan jam kuliahnya. Lalu sekitaran jam enam sore, ia harus bekerja lagi di salah satu minimarket tua. Jadwal kegiatannya cukup padat hari ini, Sujin harus menyelesaikan hari ini dengan baik.

Tapi, saat di kampus, ada beberapa orang yang membicarakan hal aneh tentang dirinya.

"Gila, badannya mulus sekali"

"Kira-kira siapa laki-laki yang berada di vidio itu?"

"Tidak tahu, vidionya hanya mengarah pada dia saja"

"Dadanya juga lumayan"

"Tapi, jika kulihat, itu seperti di kamar hotel"

"Suara desahannya membuatku tegang"

"Sayang sekali, cantik-cantik tapi jual diri"

"Jika begitu aku ingin menyewanya satu malam"

"Lumayan juga badannya"

"Benar, ayo kita gantian menyewanya, jangan lupa untuk merekamnya juga, lumayan untuk bahan saat sedang ereksi"

Bahkan, saat Sujin melewati beberapa  segerombolan mahasiswa pria. Para pria itu berbicara dengan keras, bukan berbisik-bisik lagi. dengan mata yang memandangi setiap lekuk tubuh Sujin.

Sujin meneguk ludahnya samar. Mereka bukan membicarakan dirinyakan? Ada apa lagi ini, Sujin berusaha menghiraukan mereka. Ia masih tidak paham, dengan yang mereka bicarakan.

Tapi, saat dua orang wanita melewati dirinya. Orang itu sengaja menubruk bahu Sujin. Hingga Sujin agak terhuyung kebelakang. Tapi masih bisa mempertahankan keseimbangannya.

"Aish.... bahuku jadi ketularan kotor" Si wanita yang sengaja menubruk bahu Sujin, berbicara dengan nada jijik, sementara matanya memicing melihat Sujin dari atas sampai bawah, dengan tangan yang menepuk-nepukan bahunya, seperti sedang membersihkan sesuatu.

ACONITE [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang