7 years later.....
Tiongkok. Beijing 12:25 PM
"Dr. Yoo.... pasien darurat tolong keruang operasi segera!" padahal hampir satu jengkal, sepasang sumpit itu memasuki mulutnya, bersiap mengunyah makan siang. Hal itu di urungkan, setelah ia menerima panggilan dari pesawat telepon yang terduduk manja di atas meja kerja.
Sujin tergesa-gesa. Membuang sumpit makan siang, lalu mengikat rambut secara terburu-buru pula menjadi gaya pony tail. Sepatu hak hitamnya berdecit berbenturan dengan lantai, sambil berlari menerobos kerumunan orang di koridor, mengambil jubah operasi di ruangan ganti khusus staf dokter, memastikan bahwa semua persiapan sudah menempel pada tubuhnya, ia pun segera menuju ke ruang operasi.
"Dokter Yoo!" pekik salah satu perawat di ruang operasi, lengkap dengan jubah operasi memakai masker dan penutup kepala khusus. Nampak kelegaan setelah dokter yang memimpin operasi mereka sudah hadir.
"Siap semuanya?" Sujin menarik napas dibalik maskernya, ia harus tenang. Ini operasi besar yang cukup mendadak. Setidaknya ada satu dokter ahli bedah yang membantu operasinya.
Membius pasien, mula-mula Sujin memeriksa denyut jantung, kadar oksigen, dan tekanan darah. Dan memasang ventilator.
"Pisau mess" Ujar Hong Lu salah satu dokter pria ahli bedah di rumah sakit ini, ketika Sujin selesai.
"Aku akan membedah bagian dadanya, Nona Yoo bersiaplah lah dengan tugasmu" Hong Lu mulai mengiris dada pasien, membuat sayatan di sepanjang bagian tengah dada dan membelahnya. Jantung merah yang bedenyut lemah mulai terlihat merah pekat.
"Penyumbatan katup jantung" Ujar Sujin, mulai menjalankan tugasnya. Bau amis samar-samar tercium dari balik masker medisnya, Sujin meminta benda-benda kebutuhan operasi pada tim operasi. Bulir-bulir keringat serasa bercucuran di balik penutup kepala.
----
Sujin melangkah lemas, masih menggunakan jubah operasinya. Setelah ia membuang sarung tangan karet, dan mencuci tangannya di wastafel khusus.
Ia duduk di salah satu kursi panjang yang menyadar di dinding. Menghela nafas panjang dan membuka masker medis yang di hias oleh cipratan darah samar. Rambutnya yang panjang sedikit berantakan dengan ikatan yang mengendur.
Setelah enam jam, operasi berjalan lancar, kini pasien di tempatkan di unit perawatan intensif ICU. Mungkin sekitar satu minggu pasien akan dalam pengawasan Sujin.
"Kau haus Nona Yoo?" Hong Lu datang dengan jas putih dokternya, rupanya pria bermata sipit telah mengganti pakaiannya.
"Terimakasih," Sujin berucap dalam bahasa mandarin, setelah menerima sebuah botol air mineral yang pria itu sodorkan. Membuka tutupnya yang masih tersegel dan meneguk airnya dengan antusias hingga setengah.
"Kenapa belum ganti pakaian." Hong Lu kemudian berucap lagi, sembari menyandarkan tubuhnya di bagian tembok. Tangannya sibuk memainkan bolpoin yang semula tergantung di saku jasnya.
"Nanti saja, aku ingin duduk sebentar." Sujin menjawab lagi setelah berhasil meneguk botol airnya lagi. Ia juga sempat merengangkan otot-ototnya yang terasa kaku terutama di bagian leher.
"Jika begitu aku duluan, ada beberapa pasien lagi yang harus ku periksa" Hong Lu beranjak dari duduknya usai Sujin mengangguk sekilas.
Setelah lima menit, terduduk akhirnya Sujin berdiri melepas jubah operasinya, kemeja satin putih dan rok span hitam yang selama enam jam ini bersembunyi di balik jubah operasi, kini masih tampak terlihat bersih, meskipun di bagian depannya nampak mulai kusut karena lipatan dan gesekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACONITE [√]
FanficSeperti tumbuhan beracun Aconite. Yang menghancurkan setiap sel-sel tubuh, memperlambat kerja jantung, hingga melemas sampai mati perlahan. Im Taehyung itu sama seperti Aconite, lari setelah menjejalkan racun ke dalam kehidupan Yoo Sujin.