11 | Heal Wounds

3K 347 22
                                    


Pernah ada desas desus di antara kariawan kantornya yang saling berbisik dikala Deokjin melintasi bilik kerja kariawan. Saat sinar matahari pagi yang hangat memasuki celah-celah jendela kantor adalah waktu yang tepat untuk bercakap-cakap menebarkan sepatah dua patah yang menurut Deokjin hanyalah sebuah omong kosong, gosip itu menyeruak lebih panas dari panasnya sinar matahari siang.

Mereka bilang, putranya Im Taehyung terlibat dalam sebuah kasus vidio panas yang belum terungkap kebenarannya. Melibatkan kekasihnya Sujin yang tengah hamil, tapi setahu Deokjin saat menyelidiki kasus ini, Im Minhyuk mengatakan Taehyung tidak terlibat didalamnya. Justru Taehyunglah yang di khianati disini. Seperti itulah yang Deokjin tahu.

Semakin Deokjin menulikan telinga, gosip itu semakin manjadi-jadi. Lagi dan lagi perut Sujin yang menonjol itu cukup menjadi tuduhan bagi Taehyung, menurut gosip, itu adalah hasil perbuatan putranya. Deokjin tidak bisa membiarkan hal ini terus berlanjut, mengingat ia tidak ingin menikahkan Taehyung pada usia yang baru memasuki pertengahan dua puluhan apa lagi pada gadis yang biasa-biasa saja seperti Sujin. Setidaknya Deokjin harus menikahkan Taehyung dengan putri emas dari salah satu perusahaan besar, agar perusahaanya semakin mengakar kuat.

Dan untuk meredam gosip-gosip publik, yang bahkan sudah beredar di surat kabar. Deokjin mengirim Taehyung ke prancis, mencari Universitas terbaik. Hingga mencarikan sebuah apartemen bergaya klasik minimalis di dekat menara eiffel.

Dengan kepergian Taehyung, publik seolah-olah percaya, bahwa Sujinlah yang bersalah karena telah berselingkuh hingga hamil dari kekasihnya. Yang orang-orang ketahui, Taehyung sangat mencintai Sujin otomatis jika Sujin mengandung hasil benihnya Taehyung pasti akan menikahinya.

Jika tidak, maka Sujinlah yang salah. Perut Sujin yang mengembung sudah jelas itu bukan cucu dari keluarga Im. Sebab itulah Taehyung tidak bertanggung jawab, dan karena sakit hati pria itu pergi dari kota ini untuk menenangkan diri.

Gunjingan miring itu berbalik menyerang Sujin, sebagai wanita yang tidak tahu diri.

Deokjin berhasil mengatasi perkara ini.

"Pimpinan Im" Suara bernada formal kini mengejutkan Deokjin dari kegiatannya.

"Ah, Jun Yung. Bagaimana? ada kabar baik?" Deokjin menyatukan kedua tanganya di atas meja, setelah melepas kaca mata bening dan meletakanya di permukaan meja yang mengkilat tanpa debu.

"Sujin dan Ibunya menjual rumah mereka, sudah beberapa minggu ini mereka pindah ke cina" Jun Yung membungkuk hormat, lalu menyerahkan sebuah map berisi lembaran foto-foto Sujin di bandara yang sedang menggeret koper, dari foto itu terlihat sekali Sujin mengenakan pakaian yang kelebihan ukuran, nampak masih menutupi perutnya yang mulai menonjol.

"Bagus, tugasmu selesai. Selanjutnya sogok agen perumahan agar menawarkan harga rumah dengan murah. Dekati agen perumahan itu dan berikan dia sejumlah uang. Dan ciptakan rumor mengerikan agar tidak ada agen perumahan lagi yang mau membeli rumah itu selain agen perumahan yang kita sogok" Deokjin menyadarkan punggung di kursi kebesarannya, ia tidak ingin Sujin dan Ibunya membawa banyak uang dan pindah.

Karena mereka Taehyung sampai terlibat skandal menjijikan. Itu sama saja menodai citra Taehyung, apa kata rival perusahaan jika mendengar rumor yang kurang mengenakan.

"Baik akan saya lakukan pimpinan."  Jun Yung membungkuk hormat.

"Apakah aku harus pergi cina untuk menyelidiki Sujin?" Jun Yung bertanya sebelum kakinya benar-benar melangkah pergi.

"Tidak ada, selanjutnya kau hanya fokus kepentingan tander kita. Terserah wanita itu melakukan apa di cina"


-----


ACONITE [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang