"Baik, perkenalkan namamu nak." Guru itu mempersilahkan si murid baru memperkenalkan dirinya.
Mata pria itu menyapu ruangan, menatap setiap siswi yang takjub melihatnya, hingga matanya bertemu pandang dengan mata tajam itu, milik Jennifer.
Keduanya bertatapan, dengan smirk diwajah Jennifer. Melihatnya membuat pria itu tersenyum.
"Perkenalkan, namaku Jeffrey Spenser."
"Hm, Flanders." Batin Jennifer.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jennifer melirik ke arah Jeffrey, pria itu duduk tepat di belakangnya. Banyak mata yang melihat ke arah Jeffrey, pujian dari banyak gadis yang mengagumi ketampanan nya.
"Hebat, kelas kita memiliki dua visual sekarang! Aku harus memamerkannya pada kelas sebelah." Ucap salah satu gadis.
"Senang bertemu denganmu Jennifer Raven."
Suara itu, pasti milik Jeffrey.
"Ku dengar kau sangat angkuh. Setelah melihatnya sendiri, aku tak bisa menepisnya." Jeffrey terkekeh pelan.
Lagi lagi hal itu membuat para gadis meleleh, namun Jennifer tak juga merubah ekspresinya, ia menengok sedikit lalu mulai berbicara beberapa patah kata.
"Apa kita saling kenal?"
Jeffrey tertawa, "Kalau begitu, mari berkenalan." Pria itu mengulurkan tangan ke depan, tapi tak ada sambutan hangat dari lawan bicaranya.
Merasa tak di balas, Jeffrey menarik kembali tangan nya dan mengeluarkan sebuah buku. "Kau pikir aku datang kesini tanpa persiapan? Aku harus tahu siapa gadis cantik yang harus kuhadapi." Jeffrey tersenyum tipis, berbeda dengan Jennifer yang ilfil mendengar ucapan pria itu.
"Idiot." Gumam Jennifer.
Halley memandang dari kejauhan. Aneh sekali, biasanya Jennifer tak mau menggubris siapapun. Tapi kali ini? Jeffrey berhasil mengusiknya.
"Hey Halley! Kau cemburu?" Goda David.
Halley memalingkan tubuhnya. David memang tidak bisa dihentikan, mulutnya sudah terbiasa berbicara banyak. Maka Halley akan bersyukur jika David sariawan dan berhenti berbicara.
"Tenang kawan, kalau ku lihat lihat mereka tak memiliki hubungan yang spesial." David menatap Jennifer dan Jeffrey seolah menerawang.
Mendengar itu Halley menatap David, seolah ada harapan lewat ucapannya. "Interaksi mereka tidak manis, tapi aku tidak yakin karena ekspresi Jennifer tak bisa ku tebak. Oh ayolah, kenapa gadis itu tak memiliki ekspresi? Sangat jauh tidak seperti gadis kebanyakan."
Halley menghela nafas kasar, menyesal ia mendengarkan ucapan David. Apa harus ia ambil pergerakan? Tapi apa Jennifer akan menerimanya?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Berhenti mengikutiku!" Jennifer menghentikan langkahnya.
Di jam istirahat seperti ini biasanya ia akan pergi ke taman belakang untuk menyendiri, tapi lihat? Anak Flanders ini seperti anak ayam saja, mengekorinya sedari tadi.
Jennifer memutar tubuhnya, menatap dingin Jeffrey yang kini tersenyum ke arahnya. Hampir saja ia melayangkan pukulan ke wajah tampan itu, tapi ia menyadari bisik bisik dari murid lain.
Tak suka dengan atensi, Jennifer memilih kembali membalik tubuhnya namun sebelum benar benar pergi, ia menekankan kata katanya.
"Berhenti. mengikutiku."
![](https://img.wattpad.com/cover/271386719-288-k986892.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood ✔
Vampire❝Two vampires who end up falling in love.❞ [Baku-Completed] ⚠️ {Fantasi, misteri, romance} Kisah Jennifer Raven, vampire yang harus menjalankan misinya untuk mencari keturunan Barnave Vlad yang hilang, mengharuskannya untuk menyamar menjadi salah s...