Jennifer terengah-engah mencari Jeffrey, sesekali ia harus bertarung melawan serigala yang ditemuinya. Tatapannya kini berubah putus asa karena tak menemukan keberadaan pria itu.
Halley yang melihat Jennifer berdiri ditengah perang memutuskan untuk menghampirinya. Halley tanpa ragu memeluk Jennifer erat.
"Jeffrey?" Jennifer terpaku saat pria itu memeluknya dengan cepat.
Tatapannya berubah kecewa saat Halley melepaskan pelukannya. Bukan Jeffrey rupanya. Begitu pula Halley yang merasa kecewa karena nama yang diucap Jennifer.
"Kau mencari Jeffrey?" Halley masih memegang kedua pundak Jennifer, menatap gadis itu sayu.
Jennifer reflek mengangguk cepat. Halley tersenyum getir, tapi ia tahu ini bukan saatnya untuk cemburu, kondisi saat ini sangat berantakan.
"Ayo kita cari." Halley menggenggam lengan Jennifer hendak mengajaknya mencari Jeffrey.
Gadis itu menggelengkan kepalanya, "Kita tidak bisa meninggalkan perang, serigala itu terlalu banyak."
Halley mengangguk lesu, wajahnya mendadak mendung membuat Jennifer bingung. "Ada apa?"
Pria itu mendongakkan wajahnya, Jennifer dapat melihat keresahan dimanik mata Halley disertai kabut mendung, membuat perasaan Jennifer tak enak.
"Ayahku... Sudah tewas."
Seketika tubuh Jennifer melemas, "Aku sudah membunuh serigala bernama Ariel itu." Suara Halley terdengar bergetar.
Tangan Jennifer mengepal erat, rupanya Ariel yang berhasil menjatuhkan Vlad. Ia tak siap mendengar lebih banyak kabar buruk lagi.
"Kita harus balaskan dendam Vlad." Jennifer menggeram tertahan disertai wajah yang mengeras.
Halley mengangguk lalu keduanya berpencar untuk menghajar beberapa serigala yang mencoba mengeroyok vampire yang sudah kewalahan.
Jennifer melampiaskan amarahnya disana, tenaganya ia keluarkan pada tiap pukulan dan tendangan yang ia lemparkan pada serigala serigala itu.
Begitu pula dengan Halley dengan kemampuan teleportasinya bisa dengan cepat melumpuhkan serigala dari belakang.
Keduanya saling melampiaskan emosi dan berhasil membunuh banyak serigala, namun justru serigala itu tak henti hentinya berdatangan dari hutan.
Jennifer mendongakkan wajahnya lalu menatap langit biru, memejamkan matanya sejenak lalu memberikan serangan secara tiba-tiba pada beberapa serigala dihadapannya.
Tak sesekali Jennifer berhasil ditarik kuat dan digigit menghasilkan luka sobek meskipun beberapa detik kemudian luka itu menghilang tanpa bekas.
Gadis itu memukul tanah hingga terbelah cukup dalam, beberapa serigala terjatuh kedalam sana akibat dahsyatnya kekuatan Jennifer.
Jennifer melakukan gerakan salto dengan tendangan bebas yang ia arahkan pada satu serigala hingga tumbang.
"Jennifer, kau tetap tangguh seperti tiga ratus tahun silam."
Gadis itu membalikkan tubuhnya, matanya memicing saat mendapati Diego, tangan kanan Daniel yang kini menjadi tangan kanan Justin.
"Tenang, aku disini untuk menawarkan bantuan." Diego tersenyum miring.
"Apa yang kau rencanakan Diego?" Jennifer mengikuti arah Diego yang memutari tubuhnya.
"Aku menawarimu kerjasama, jika Justin mati dan aku menjadi Alpha Lycan, maka aku akan memberikan keamanan bagi bangsamu." Diego menatap Jennifer serius, ia sudah merencanakan pengkhianatan ini, bahkan ia yang mengusulkan penyerangan pada vampire agar perang ini terjadi dan kesempatan Justin tewas akan lebih besar.
![](https://img.wattpad.com/cover/271386719-288-k986892.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood ✔
Vampiros❝Two vampires who end up falling in love.❞ [Baku-Completed] ⚠️ {Fantasi, misteri, romance} Kisah Jennifer Raven, vampire yang harus menjalankan misinya untuk mencari keturunan Barnave Vlad yang hilang, mengharuskannya untuk menyamar menjadi salah s...