26──✧。˚. Dari Jay

415 106 6
                                    

slipper 0

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

slipper 0.27

***

Sejujurnya, mood Yura langsung hancur.

Janjinya dengan Jay batal, walaupun begitu Yura berusaha yakinin diri sendiri kalau Jay pasti sibuk. Jay itu orang penting, anak tunggal, sudah pasti dia sibuk bukan?

"Yura? Ayo sarapan dulu."

Biasanya Yura penurut, tapi kali ini walaupun Hyunjae mengetuk pintu kamarnya berkali kali, Yura tetap diam. Dia lapar, ya siapa sih yang nggak lapar gitu? Tapi moodnya yang lagi kritis ini nggak bisa diajak kerja sama biar mau makan.

Seingat Yura dia masih simpan biskuit yang dikasih Jay kemar-- lagi-lagi Jay.

Ish, kenapa sih Yura nggak bisa hapus cowok itu dari ingatannya beberapa hari ini?!

****

"Biarin gue kali ini aja ya?"

"Nggak." Jisung menyahut jutek. "Lo tuh nyusahin ya anyink."

Jay menghela nafas. "Iya gue emang nyu--"

"Nah itu nyadar diri." Ketus Jisung. "JADI SEKARANG JUGA LO MINGGAT DARI RUMAH GUE ANJ. NGAPAIN SIH PAKE BAWA BINGKISAN MAKANAN? LU KIRA INI LEBARAN?!"

Mata Jay melirik berbagai macam bingkisan makanan di sekitarnya. "Sebagai permintaan maaf."

"Minta maaf jangan ke gue. Minta maafnya ke Yura!"

Beomgyu dan Taehyun yang sedang bermain game di dalam rumah Jisung tertawa pelan.

"Pa, pa, pa, pa bo ya~"

"Anj--"

"Sana minta maaf ke Yura."

"Kalau Yura gue nggak ngasih jajan Ji.."

"Kalau lo mau bilang 'ngasihnya cinta dan kasih sayang' tolong buang jauh-jauh." Raut wajah Jisung terlihat sedikit malas. "Hidup itu ga makan cinta plis. Bukan makan angin, mending lo beliin sekotak ayam goreng terus bawain. Atau lo beliin satu mcd--"

"Hallo om udin? Ah iya, boleh kesana sekarang kata ayah? Iya, beli aja. Bilang buat hari ini semua menu udah aku pesan. Hah? Oh buat apa? Oh itu buat Yura biar nggak ngamb--"

"EDAN!" Jisung menarik handphone Jay. "GA SATU MCDNYA JUGA ELU BELI DODOL!"

"Tadi katanya..."

"HADEH. INGIN BERKATA KASAR DAKU."

"Gue serius. Biarin sekali aja ya? Gue butuh ke balkonnya. Nyelipin satu lembar kertas terus pergi."

Slipper || Jay  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang