O8──✧。˚. Papa dan Ayah

974 216 53
                                    



Media gagal dimuat...



0.9 slipper

🔓

ᵐⁱⁿ ○───────────── ᵐᵃˣ

***

Suasana rumah terdengar ramai begitu Yura membuka pintu kamar untuk mengambil stok minuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suasana rumah terdengar ramai begitu Yura membuka pintu kamar untuk mengambil stok minuman. Biasanya suasana rumah sepi. Hanya ramai di waktu-waktu tertentu. Paling suara Rembo yang berebutan cacing dengan ayam tetangga.

'Kabar kalian baik kan?'

Suara yang sudah tiga bulan lamanya tidak terdengar, iya itu pasti papanya!

"Papa!"

Yura berlari dan memeluk Donghae yang duduk di sofa. "Papa kok telat nyampenya?!"

"Maaf, kemarin papa nyasar. Soalnya awan punya bentuk yang sama."

Eunsang tertawa ringan, "Yura kangen banget loh pa. Mau nelpon tapi takut papa ada jadwal di Texas kemarin."

"Yah, suasananya serem juga akibat korona. Penerbangan di Texas agak sulit. Gimana sama pelajaran kalian? Lancar?"

Sejak kecil, Yura memang lebih dekat dengan papa. Walaupun banyak menghabiskan waktu mengobrol dengan mama, tapi Yura lebih banyak menghabiskan waktu berpergian dengan papa.

Papa suka menghabiskan waktu luangnya dengan Yura sewaktu mendapat cuti. Entah itu berkeliling, olahraga, berkunjung ke rumah sepupu, mengantar Yura les, bahkan menembak di halaman belakang dengan senapan angin kesayangan papa. Yura juga belajar menembak karna papa mempunyai dua senapan angin.

Papa yang bekerja sebagai pilot juga susah mendapat waktu luang. Jadi walaupun sedikit, itu sangat berharga.

Tapi beranjak remaja, hubungan ayah anak semakin renggang. Yura bukan gadis kecil lagi. Hidupnya bukan soal bermain, tertawa, bermain dan tertawa.

Remaja dituntut untuk lebih serius demi masa depan yang lebih baik. Katanya.

Tapi entahlah.

Jadi Yura hanya menarik senyum tipis. "Iya, aku tetap usaha yang terbaik. Papa tenang aja hehe."

Semua bakal baik-baik aja.

"Nah, gimana kalau sore ini kita santai di belakang? Kebetulan Heejin nginap kan?"

ᵐⁱⁿ ────○───────── ᵐᵃˣ

Acara bakar sate itu ternyata nggak senyaman yang Yura kira. Dia hanya duduk kikuk dipojok, sesekali tersenyum tipis. Heejin Somi sibuk dengan sate, Eunsang disampingnya sibuk sendiri.

Slipper || Jay  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang