1O──✧。˚. Izin

869 192 38
                                    

slipper 0

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

slipper 0.11

ps : sedang ada sedikit ke-eror-an pada wp
       jadi ada beberapa situasi yang berbeda

ᵐⁱⁿ ○─────────────ᵐᵃˣ

🔓


"REMBO!"

'pkok!'

"NGAPAIN SIH NYASARNYA SAMPAI KAMAR?!"

Yura berdecak. Dia berniat memasukkan Rembo kedalam kandangnya. Tapi ayam durjana itu malah berlari masuk ke rumah. Parahnya lagi Rembo naik ke lantai atas.

"MAU DIGORENG HAH?!"

Tangan Yura menggendong Rembo. Tadinya berniat turun sebelum mendengar suara Donghae. Yura teringat formulir kemarin, dia perlu izin wali.

Jadi Yura buru-buru mengambil kertas itu dan turun untuk meminta izin. Belum sampai di lantai bawah, percakapan orang tuanya membuat Yura terdiam.

"Nggak berantem kan sama dia?"

"Engga sih. Cuma ya gitu. Pada julid karna terakhir kali karyanya ga sukses lagi."

"Maksudnya musik itu?"

Jelas Yura tau orang tuanya bicara tentang om Dongwook. Mungkin sebut aja satu-satunya om yang dia suka di keluarga cabang papa. Om Dongwook itu ramah. Tapi Yura nggak tau kenapa keluarga papa begitu membenci segala hal yang berbau seni bahkan nggak pernah sekalipun menghormati pilihan om nya.

"Jadi seniman itu nggak menjamin kesuksesan. Jangan ada yang ngambil jalan yang sama. Salah satu dari mereka bertiga nggak boleh ada yang ambil jalan berhubungan dengan seni."

Di mata Yura, itu alasan bodoh.

Entah kenapa. Papa dan mama selalu menolak bicara soal keluarga papa lebih jauh. Kedua kakaknya pun diam.

Yura menghela nafas. Duduk di tangga dengan Rembo yang masih terdiam. Cewek itu menatap jarinya ragu.

"Emangnya, jadi seniman se-salah itu ya?"

"Yura? Ngapain disitu?"

Hyunjae berdiri dibelakang Yura, dengan plastik di tangan kanannya.

"Mau dibuang ya? Biar aku aja."

"Oh iya." Hyunjae menyerahkan plastiknya.

Dengan terburu-buru Yura berjalan ke gerbang depan. Setelah melepas Rembo yang sejak tadi anehnya berubah kalem, Yura membuka plastik ditangannya. Mencari sesuatu yang biasanya selalu ada di plastik yang Hyunjae buang.

Kali ini juga ada.

Secarik kertas yang berisi lirik lagu yang Hyunjae tulis sendiri. Entah keberapa kalinya dibuang tanpa alasan yang jelas.

Slipper || Jay  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang