Slipper 0.3
*
"YURAAAAA! TURUN! BANTUIN MAMA!"
Yura yang baru menghempaskan tubuhnya ke kasur untuk lanjut rebahan melotot. BELUM LIMA DETIK.
Aduh kenapa si ibu-ibu tuh kebiasaan banget kek gini.
"MAMA YANG BENER AJA! AKU LAGI REBAHAN MAAAH." Yura memekik histeris. Ga masalah teriak, karna memang dari lantai atas ke lantai bawah harus teriak biar suaranya jelas.
Lagian suara aslinya Yura emang nggak anggun kayak putri solo. Jangan harap.
"YA EMANG KENAPA?! BANTUIN SINI POKOKNYAAA! KAMU GA MAU DIBELIIN ALBUM BARU? NANTI MAMA TELPONIN PAPA DEH!"
Maaf kasur, kamu nomor dua kalau dalam hal album gratis.
"Iya ma mau dibantuin apa?"
"Bawain ke rumah paling ujung dong."
"Pesanan?"
"Iya."
Jadi selain PNS, mama Yoona juga buka toko kue. Sebenarnya mereka tergolong lebih dari cukup sih. Cuma karna papa Donghae tau istrinya punya hobi dalam hal kue-kue-an dibukalah toko ini.
Sekedar menyalurkan hobi. Biasanya kalau mama Yoona pergi kerja, ada teh Sejeong yang ngurus toko ini. Yura sih bagian bantu kecil-kecil doang.
Salah satunya ini. Tumben banget.
Rumah juga lagi sepi. Toko ini bangunannya terpisah dari rumah. Tapi masih satu halaman. Nggak rame, tapi pembelinya tetap datang silih berganti.
"Mah, aku pake sepeda ya?"
***
Yura menghentikan laju sepedanya. Rumah ini kelihatan besar dan terawat. Seingat Yura pak Agus ninggalin rumah ini tiga tahun yang lalu. Dari gosipnya sih rumah ini dikasih ke kakak sepupu mas Agus.
Aneh rasanya melihat perubahan besar daei warna hijau ke warna emas seperti ini.
"Permisi~"
Hening.
"Pakeeeet!"
Karna mengira rumahnya kosong, Yura berteriak.
Klek!
"Eh? Tapi saya nggak ada mesan paket tuh?" Seorang wanita paruh baya berpakaian serba pink keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slipper || Jay [✔]
Fanfic⁀➷ ft. 제이 ((유라)) [completed] "Maling ya lu?!" Semuanya berawal dari sebuah sandal. Harusnya hari itu Yura nggak keluar rumah. Hanya karna seekor ayam, Yura harus berurusan dengan cowok aneh muka jutek pemilik sandal buluk dan tinggal di rumah bercat...