04|Mitos bintang jatuh

300 48 2
                                    

Netra pria tampan itu terbuka kala sinar matahari memancar silau nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Netra pria tampan itu terbuka kala sinar matahari memancar silau nya. Samar-samar ia melihat sosok gadis yang tengah membuka gorden kamarnya.

"Ekhm"
Deheman keras tersebut membuat sang gadis menoleh.

"Ah, selamat pagi,tuan"
Ucapnya sambil membungkuk hormat kepada atasannya yang masih berada di atas kasur.

"Apa yang kau lakukan di kamarku?"
Tanyanya merasa tak suka seseorang memasuki kamarnya secara lancang.

"Maaf lancang tuan.nyonya menyuruhku masuk dan menyiapkan keperluanmu"

"Ah,namaku..."

"Roseanne?"
Potongnya.

"K-kau masih mengingatku?"

Jimin merengangkan tubuhnya lalu bangkit dari kasurnya.

"Sebenarnya aku lupa,tapi ibu mengingatkanku kemarin"

Rose mengangguk paham.

Suasana hening sejenak namun dengan segera,rose memecah keheningan suasana yang mendominasi ruangan bernuansa putih ini.

"Ada yang perlu kukerjakan tuan?"

"Entahlah,aku jadi juga tidak tau apa yang harus kau kerjakan"
Jimin menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Sesekali ia tampak mencuri pandang dengan gadis bersurai coklat yang tengah berdiri di depannya sambil memilin ujung kemejanya.

"Ehm,kalau begitu siapkan pakaianku.aku akan mandi lebih dulu"

Rose mengangguk mengiyakan perintah tuannya. Setelah Jimin memasuki kamar mandi,segera gadis itu membuka lemari besar milik Jimin. Ia terperangah melihat isi lemari Jimin. Semua pakaiannya berasal dari brand ternama dunia.
YSL,Gucci,Chanel, Prada,dan lainnya tersusun rapih dalam lemari elegan berbentuk segiempat dengan warna silver mendominasi. Setelan jas mahal ada dimana-mana. Rose dibuat bingung,pakaian seperti apa yang akan Jimin pakai hari ini.

"Kalau bisa,aku ingin dia memakai seluruh lemari ini"
Ujarnya yang masih terperangah. Akhirnya,ia memilih kemeja putih dengan setelan jas hitam.

"Selesai"

'Ceklek'

Suara kenop pintu kamar mandi mengalihkan perhatiannya. Tak lama,sosok pria tampan keluar hanya dengan handuk melingkar di pinggangnya.Perut sixpack serta rambut yang masih basah menambah kadar ketampanannya.

Mustahil ada wanita yang tak tersihir akan pemandangan indah ini.
Tak terkecuali gadis bersurai coklat yang kini berdiri kaku menyaksikan apa yang disuguhkan di depannya kali ini.
Katakanlah ini rezeki.

Sejak Jimin keluar dari kamar mandi,rose sama sekali tak berniat mengedipkan matanya bahkan hanya sekali. Sadar dirinya tengah diperhatikan,Jimin berniat mengembalikan kesadaran gadis yang ia buat merah pipinya ini dengan deheman keras.

HEART SHIP [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang