06|Perlahan dalam diam

303 47 1
                                    


"bisa pasangkan ini untukku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"bisa pasangkan ini untukku?"

Rose sontak menoleh ke arah Jimin yang kini berusaha memasangkan dasinya,lalu berjalan mendekati sang bos.
Jari jemarinya bergerak memasang dasi tersebut dengan telaten.

"Kainnya sedikit licin.pantas susah dipasang"
Dalam jarak sedekat ini,dapat rose rasakan hembusan halus nafas Jimin yang tengah menerpa puncak kepalanya.ia sedikit menggigit bibir bawahnya berusaha menetralisirkan perasaan gugup yang makin menjadi-jadi.

Setelah selesai dengan kain itu,rose melipat kera kemeja Jimin,dilanjutkan dengan mengancingkan jas hitamnya.
Benar-benar terlihat seperti pekerjaan seorang istri.

"Sudah selesai"pekiknya.
"Ada yang bisa kulakukan lagi, sajangnim?"
Tanyanya memastikan.
"Pipimu merah,kau sedang sakit?"
Bukannya menjawab pertanyaan si asisten,Jimin malah balik bertanya sambil mengelus pipi tembam dengan semburat merah milik rose.

"Ya Tuhan,tolong aku.jantungku rasanya ingin lepas"
Dengan cepat,rose sedikit menepis tangan Jimin di pipinya sebelum pipinya semakin memerah.

"Ah,maaf, tuan.a-aku tidak sakit.udaranya sedikit dingin pagi ini"
Ujarnya memberi alasan.
Jimin menganggukkan kepalanya tak ingin memperpanjang dialog mereka.

"Ayo pergi"
Jimin melangkahkan kakinya keluar dari kamar diekori rose di belakangnya.

"Jimin, Rose,ingin sarapan bersama?"tanya minyoung saat mereka berdua menuruni tangga.
"Aku akan sarapan di kantor.aku pergi dulu"ucapnya.

.

.

.

"Ini sarapanmu, tuan"ucap rose sambil meletakkan nampan berisi makanan juga sebuah pil vitamin.
Jimin mengernyit melihat beberapa sajian yang berada di nampan tersebut.
"Vitamin?untuk apa?"
Rose hanya mengulas senyum pada si bos.
"Kau bekerja sampai malam.sebaiknya minum vitamin untuk menjaga daya tahan tubuhmu"

Jimin hanya mengangguk mengerti,rasa kagum terbersit di hatinya.belum pernah dia temui gadis yang begitu memperhatikan tentang kesehatannya.
Perlu digarisbawahi,dia hanya kagum.

"Aku keluar dulu"ucapnya setelah selesai.hendak beranjak dari sana,pergerakannya terhenti saat sebuah tangan menggenggam lengannya.
"Aku akan bertemu dengan teman-temanku hari ini.mau ikut?"tanyanya to the point.
Rose berpikir sejenak.ingin rasanya dia tolak tawaran tersebut,namun rasanya tak enak menolak ajakan si tampan ini.apalagi tugasnya sebagai asisten yang harus bersama dan melayani Jimin setiap saat.
Rose menyetujui ajakan si tampan yang belum juga melepaskan genggaman tangannya pada lengan si gadis.

"T-tuan,bisa kau lepas tanganku?"ucapan rose membuat Jimin terkesiap,sontak melepas genggaman tangannya.Sementara gadis ini bergegas keluar karena tau semburat merah di pipinya akan muncul sebentar lagi.

🌹🌹🌹

Jimin memarkirkan mobilnya di restoran tempat mereka akan bertemu.saat berada di ambang pintu ruangan yang sudah mereka pesan,Jimin baru menyadari bahwa gadis ini tak ada bersamanya.ia segera mengedarkan pandangannya mencari atensi gadis bersurai coklat tersebut.pandangannya tertuju pada sosok gadis yang terlihat kebingungan mencari meja kosong.
"Tuan!"panggilnya saat melihat Jimin menghampiri dirinya.ia berlari kecil ke arah Jimin.

"Aku tak mendapat meja kosong"cicitnya.
Jimin sedikit menyentil kepala rose,membuat empunya meringis pelan
"Kita makan di ruangan sana.bukan di sini"
Tak mau berlama-lama lagi, Jimin menarik tangan rose menuju ruangan yang harusnya mereka masuki sedari tadi.
Jimin menarik kenop pintu, menciptakan suara decitan.

"Aku datang"suara Jimin membuat keenam orang beserta para pasangan mereka sontak menoleh.
Tak lama,sorakan mereka terdengar saat memenuhi seisi ruangan.
"Kalian sudah minum obat?kalian kurang waras hari ini"ucapnya pedas.

"Hey hey hey,duduk lah dulu!mulutmu itu minta dilakban"perintah seokjin.
Jimin menarik rose duduk di kursi kosong.

"Astaga,kalian ingat terakhir kali kita mengusulkan bocah tengik ini untuk menikah?ingat apa yang dia bilang?'aku masih ingin menikmati masa mudaku'
Dan sekarang,dia membawa calonnya untuk meminta restu dari kita"suara heboh namjoon diikuti sorakan dari yang lain.

Di tengah sorakan heboh para sahabat,Jimin tiba-tiba memukul pelan panci makanan di meja menggunakan sendok besi menciptakan suara besar yang mampu melepas jantung semua orang.

Mereka semua terperanjat,termasuk Rose yang berada di sampingnya.gadis itu memegangi dadanya karena sangat terkejut.

"Sialan,kau membuat jantungku melorot"
Umpat yoongi.

"Siapa suruh.lagipula siapa juga yang mau menikah?perkenalkan dia Roseanne, asisten baruku"

Ucapan Jimin tersebut membuat mereka semua mendesah kecewa.
Padahal baru saja mereka akan merencanakan pesta pernikahan meriah untuk Jimin,namun rencana mereka pupus seketika.

"Kau sudah membuat kami berharap jauh.ngomong-ngomong,lepaskan tangan gadis itu!kau membuatnya risih"
Ucap gadis bermata kucing tersebut saat melihat kedua tangan itu masih bertaut.
Jimin sontak melepas tautan tangan mereka,lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Suasana ruangan tersebut begitu hangat.berbagai candaan kerap kali dilontarkan memicu tawa semua orang.perhatian rose berpusat pada pria tampan di sampingnya.sedari tadi,gadis ini tak bisa memudarkan senyum dari wajahnya.entah,dia merasa hatinya menghangat melihat pria ini bahagia.Rose tak pernah melihat Jimin sebahagia ini sebelumnya.pemikirannya tentang Jimin yang kasar dan dingin sepertinya harus disingkirkannya sekarang.
Es akan mencair jika bertemu matahari.

Satu-satunya cara meluluhkan atau membahagiakan si manusia es adalah dengan memberinya kasih sayang penuh dan cinta tanpa batas.
Cinta mungkin sering dianggap sepele orang lain,tapi tak bisa dipungkiri,tak ada yang bisa hidup tanpa cinta di dunia.
Semua berhak mencintai dan dicintai.

Semua berhak memberikan cintanya untuk siapa saja.termasuk kepada orang yang mungkin mustahil dapat membalas perasaannya.
Roseanne salah satunya.

"Izinkan aku untuk sekedar menyukaimu.jika perasaan suka ini berubah menjadi cinta,aku tak akan pernah berharap kau membalas perasaan ini.aku..."

"Aku hanya ingin selalu berada di sisimu.walau mustahil untukku memilikimu"

HEART SHIP [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang