"doyoung, kamu tau ini ga bener, kan?" yedam memandang marah doyoung yang sedang menunduk.
doyoung hanya diam, tak berniat memberi jawaban. dia tau, apa yang dikatakan yedam memang benar adanya.
"kakak bakal kasih kamu waktu. selama sebulan ini, kakak bakal jaga jarak sama kamu." putus yedam.
dengan keberanian yang tersisa, doyoung menatap manik milik kakaknya. saling mengunci dan saling membuka rahasia yang hanya tersimpan lewat tatap.
sesungguhnya yedam selalu menyukai setiap ia bersitatap dengan doyoung. eh, tidak, dia menyukai semuanya.
"kak, saya tau ini salah, tapi saya juga ga bisa ngontrol hati saya sendiri. jangan munafik, saya tau kakak juga cinta sama saya." ujar doyoung dengan yakin.
yedam hendak memberi sanggahan, namun lidahnya terasa kelu. lontaran kalimat doyoung menusuk tepat pada sasaran, sehingga rasanya tak perlu untuk beradu.
doyoung tersenyum tipis. tangannya yang tersampir pada sisi badannya bergerak untuk menggenggam tangan yedam lalu mengelusnya lembut.
"percaya sama saya, kak. semua bakal baik-baik aja."
kemudian dengan pasti, doyoung mendekap tubuh kecil milik sang kakak.
"jadi?"
yedam menutup matanya. berusaha mempertahankan logikanya yang terus memberi jawaban 'tidak'. namun tak ayal, yedam juga ingin bersama dengan seorang yang yedam sayangi.
bukan doyoung dengan label adik kecilnya, tapi sebagai dua manusia biasa yang sedang dimabuk asmara.
tak kunjung mendapat jawaban, doyoung mengulang pertanyaannya, "kak, mau jadi pacar saya?"
tapi doyoung harus menelan kekecewaan ketika yedam melepas pelukan mereka.
"ini ga bener doyoung, kakak ga bisa."
lalu yedam keluar dari kamar sang adik, meninggalkan si pemilik kamar yang menatap sendu kepergiannya.
"saya sebenarnya juga ga mau kalau begini."
______________
I hope you can give me feedback with voment, guys. 💗
thank you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite the Star - Dodam
Fanfiction"kalau saya bisa, saya mau nulis ulang takdir tentang kita." warning! harsh words wrote in lowercase, except for some parts [ attached media are cr. by pinterest ]