"kakak, makan malam dulu!" bunda berteriak dari arah dapur, memanggil yedam yang terakhir beliau lihat masih sibuk dengan tugas-tugasnya di kamar.
tak kunjung mendapat jawaban, bunda menyuruh doyoung untuk menghampiri yedam, "dek, tolong panggilin kakak ya? yang nata makanannya biar bunda aja, makasih." kemudian bunda mengambil alih tumpukan piring yang dibawa doyoung dan bergegas meletakkannya di meja makan, sedangkan doyoung sudah berjalan menuju kamar kakaknya.
"kak!"
dok dok dok!
tak berselang lama, yang punya kamar membuka pintunya.
"santai aja kenapa sih?! ga usah dipukul gitu, kayak mau ngajak berantem aja." yedam bersungut.
"tadi udah dipanggil bunda, kakak ga denger." doyoung mengendikkan bahunya.
"oh? sebentar, sebentar, kakak ngeberesin kamar dulu." yedam kembali masuk ke kamar dengan membiarkan pintu kamarnya terbuka.
setelah beres, yedam segera mengajak doyoung untuk pergi ke ruang makan.
"tugasnya udah selesai, kak?" tanya bunda basa-basi sambil beranjak dari duduknya untuk mengambilkan nasi.
"udah kok, bunda, hehe. sini, yang ngambilin biar kakak aja," yedam mengambil centong nasi dan menyajikan nasi pada empat piring yang berbeda, lalu diberikan pada masing-masing keluarganya.
acara makan malam dibiarkan tak bersuara. walaupun begitu, dentingan sendok yang beradu dengan piring mengisi keheningan agar tak terlalu senyap.
"yedam sama doyoung udah punya pacar belum sih?" ayah membuka suara ketika semua orang yang berada disana telah menyelasaikan makan malamnya.
yedam menggulirkan matanya gelisah, " b-bel-"
"udah kok, yah." jawab doyoung enteng, sekaligus memotong ucapan yedam sembari menatapnya tajam.
"yedam juga udah?"
yedam menunduk, menyembunyikan rona merah yang menghiasi pipinya, "udah, bunda," cicitnya.
"kapan mau dibawa ke rumah?" tanya ayah dengan tenang, berbeda dengan doyoung dan yedam yang sibuk memikirkan alibi dengan tepat, "kapan-kapan aja kayaknya deh, yah. aku sama kak yedam pacarannya belum lama." jawab doyoung, sedikit kalimat tersirat mengikuti.
"bunda sama ayah kenal sama pacar kalian engga?"
doyoung dan yedam serempak mengangguk, "kenal kok."
______________
alurnya cepet ya guise, jadi jangan kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite the Star - Dodam
Fanfiction"kalau saya bisa, saya mau nulis ulang takdir tentang kita." warning! harsh words wrote in lowercase, except for some parts [ attached media are cr. by pinterest ]