lima tahun berlalu.
tak menampik, tahun berlalu begitu lambat.
doyoung masih sama. masih berharap dan percaya pada Tuhan bahwa suatu saat nanti, takdir akan merubah jalan ceritanya.
ia masih berada di australia, masih betah untuk tinggal berlama-lama di sana.
masih belum bisa berdamai dengan hati, menjadi satu-satunya alasan ia belum ingin kembali.
°°°
doyoung singgah di restoran miliknya. tak terlalu besar, tak terlalu kecil juga. hanya mengecek kondisi pekerja dan pemasukan yang ia dapat bulan ini.
sebuah bangunan yang ia sewa, kemudian disulap menjadi restoran ketika ia masih menjadi mahasiswa baru. sudah cukup lama sekali.
ia masih diberi uang bulanan oleh sang ayah. tujuan membangun restoran hanya sebagai pengalih perhatian agar pikirannya tak selalu diisi oleh yedam.
"john, semua berjalan dengan baik?"
john, salah satu pekerja doyoung, menolehkan kepalanya pada doyoung.
"oh, doyoung? semuanya baik, seperti biasa."
lap yang ia gunakan untuk mengelap meja kemudian ia letakkan, dan bergegas untuk mencuci tangan.
john kemudian mengambil buku catatan dan uang, lalu diserahkan pada doyoung.
"ini catatan pemasukan serta pengeluaran, dan ini, hasil bulan ini."
doyoung mengamati catatannya dengan cermat lalu menghitung uang yang sedang berada digenggamannya.
sudah selesai dengan menghitung, uang tadi diserahkan pada john tiga per empatnya.
"untukmu dan yang lainnya."
"hei, hei, kita bekerja disini tak berharap diberi upah. kau ini, dengan siapa saja."
salah satu pekerja lain ikut menghampiri lalu merangkul doyoung.
ya, faktanya, pekerja di restoran doyoung memang teman-temannya.
"christ? beli apa yang kalian mau, tak apa, sungguh,—"
"maaf, restoran sudah tutup."
kalimat doyoung terpotong kala christ menyuarakan suaranya.
disana, ada seorang laki-laki yang masuk dan duduk disalah satu bangku.
doyoung tak bisa mengamati dengan jelas, wajah orang tersebut tertutup sebagian helai rambut.
namun saat helai rambut itu disingkarkan, doyoung tak bisa untuk tidak terkejut. bahkan tenggorokannya serasa tercekat.
"aku ingin bertemu dengan kim doyoung."
doyoung masih berdiri ditempatnya, hingga tepukan oleh john berhasil menyadarkannya.
"ia mencarimu."
dengan segera ia menghampiri orang tersebut, lalu memeluknya erat.
"kak, gimana bisa?"
"doyoung, aku ga tau gimana bisa takdirku berubah, tapi mereka bilang kalau aku bang yedam, bukan kim yedam!"
______________
belum end ya, kak. bukan ending nie, awokok 👍 ga boleh berharap banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite the Star - Dodam
Fanfiction"kalau saya bisa, saya mau nulis ulang takdir tentang kita." warning! harsh words wrote in lowercase, except for some parts [ attached media are cr. by pinterest ]