"Yo Zack~"
Ia menyiapkan senjata andalannya ketika penampakan anak kecil sudah terlihat mata. Tentu saja setelah membuang ludah yang dianggap sama seperti buang sial. "Bocah sialan..."
"Bukan bocah sialan. Aku Eddie!"
"Bacot!"
"Kamu bahkan menghancurkan makam gadis itu. Aku jadi harus buat lagi deh." Suara tebasan diantara angin terus terdengar kala Eddie melompat mundur menghindari serangan mematikan si raven. Hal itu membuat Zack panas, tanpa sadar dia meremas gagang sabitnya.
"Kamu tahu? Aku jatuh cinta dalam pandangan pertama."
"Hah?!"
"Aku suka membuat makam, tapi aku tak mencintai orangnya. Aku ingin membuat makam impian untuk Angel. Itu pasti lebih indah daripada menghancurkan seseorang secara sepihak. "
Melihat anak yang sedang dilanda cinta itu membuat perut raven disana bergejolak. Dia tak mengerti apa itu cinta. Menurutnya mencintai seseorang itu bodoh. Sama seperti ibunya. Dan saat ini, Eddie sama bodohnya dengan wanita tua itu.
"Ah~ Aku ingin membunuhnya."
"CROSS THE OTHER SIDE"
Ch III - I Swear To God
Warning: Violent, harsh words, blood, k!lling mentions, s*xual things
⚠️R15+⚠️~~~
"Rachel, kembalilah ke tempat Zack. Katakan pintu terakhir sudah terbuka dan kurasa ada ruangan lain di sebelah kanan. Jika terjadi sesuatu, coba cari di situ. Karena..." Angel terdiam, hawa dingin menerpa kulitnya. Keberadaan sang penjaga lantai semakin dekat. Ia berbalik, menatap gadis pirang itu lekat-lekat.
"Aku mendapat firasat buruk."
Rachel bungkam. Ragu-ragu dengan keputusan nekat gadis bermanik belang itu. Padahal si brunette tahu bahwa dirinyalah yang diincar. Sampai akhirnya Rachel mengangguk, memeluk tubuh yang lebih tinggi. "Hati-hati, Angel-san."
.
.
Lorong itu lembab. Telinganya bisa mendengar tetesan air yang jatuh. Disana juga terdapat kubangan air sama seperti tempat mereka pertama kali datang. Hanya langkah kaki serta deru nafasnya saja yang terdengar. Angel berhenti ketika sinar dari senter mendapati surat dan bunga lily menghalangi jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]Cross The Other Side
FanfictionSelama aku hidup, aku selalu melihat sisi gelapnya kehidupan. Apa itu terang? Aku sama sekali tak pernah mendengarnya. Tapi jika yang kau maksud adalah cahaya redup, ya aku pernah melihatnya sesekali dalam waktu singkat. Tapi kenapa malah di banguna...