"CROSS THE OTHER SIDE"
Ch XII - I Won't Let You Go
Warning: Violent, Harsh Words, Blood, Knife, K!lling mentions, Traps
⚠️R15+⚠️~~~
Nafasnya mulai bertindak secara manual membuat sekujur tubuh rasanya menjadi kaku. Maniknya bergetar melihat dua sosok manusia sudah berjalan mendahuluinya keluar dari lift. Menuju lantai yang menjadi mimpi buruk terdalamnya.
'Tuhan membenci mereka yang berdusta dan tak suci!' Bagaimana ini... Ini adalah tempatnya... Tempat yang menjadi saksiku dan aku ada disini.
Tidak! Tidak Zack, Kai! Kumohon! Berhenti! Jangan melihatnya!!'
'Lantai ini seperti rumah...' batin si brunette memandang sekeliling. Tapi sudah jelas bukanlah tempat tinggal yang harmonis. Bisa dilihat dengan seisi ruangan yang seperti kapal karam, perabotan yang hancur, darah menetes. Tunggu... darah menetes? Darah Danny kah? Dia pun dengan segera berjongkok untuk mengeksekusi cairan pekat yang sepertinya baru saja ada. Zack yang ikut disebelahnya pun setuju dengan apa yang barusan dipikirkannya.
Kemudian pandangan sepasang kekasih itu tertuju pada sosok lain yang tak bergerak. Tengah duduk disofa. Wajahnya tak terlihat dikala punggung mereka membelakangi cahaya temaram bulan.
Tangan si raven bergerak. Tapi suara si pirang yang bergema menghentikannya. "Zack, kita masih belum tahu. Jangan menyentuhnya sembarangan." Hal ini sontak saja menimbulkan rasa heran.
"Kenapa baru sekarang kau takut?" Celetuk Zack. Memorinya masih jelas terbayang saat wajah anak itu biasa saja waktu dirinya duduk di kursi listrik. Mengendikkan bahu acuh, si raven nekat mendekatkan wajahnya pada dua sosok tak bergerak itu. "Mayat?"
"Sudah tahu mayat, malah didekati..."
"Berisik-"
"ZACK! HEY ZACK! KUMOHON! KUMOHON!"
Mereka yang sedang bertengkar main-main langsung berbalik, menatap Rachel bagaikan anak itu tumbuh tanduk. Wajahnya yang pucat semakin pucat. Dan apa-apaan keringat dingin yang mengucur di wajah cantiknya itu.
"Kumohon!! Bunuh aku! Cepat bunuh aku!"
"Apaan si?! Kita masih belum keluar, kan? Lagian juga kalau mau dibunuh-"
"Aku hanya harus tersenyum, kan!?"
Pria itu mengerling. Detik berikutnya dia menghela nafas berat seperti mengeluarkan beban hidup. Dirinya mulai muak mendengarkan racauan Rachel yang tak jelas. "Bukankah aku sudah berjanji? Kai juga berjanji untuk membuatkanmu makam. Saat kita keluar dan ekspresimu membaik, aku akan mengabulkannya. Sekarang, daripada mikirin itu, cari jalan keluar sana!"
Dia pun berlalu meninggalkan Rachel yang semakin takut karena permohonannya ditolak. Dia harusnya sudah tahu itu. Tapi- Manik icy blue yang sudah mati bergetar mendapati sebuah tanda. Nafasnya tercekat menimbulkan suara lengkingan yang cukup tinggi sampai membuat Angel kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]Cross The Other Side
Hayran KurguSelama aku hidup, aku selalu melihat sisi gelapnya kehidupan. Apa itu terang? Aku sama sekali tak pernah mendengarnya. Tapi jika yang kau maksud adalah cahaya redup, ya aku pernah melihatnya sesekali dalam waktu singkat. Tapi kenapa malah di banguna...