ɪx - "ʏᴏᴜ'ʀᴇ sᴇʟғɪsʜ!!"

67 11 1
                                    

"CROSS THE OTHER SIDE"

Ch IX - You're SelfishWarning: Violent, harsh words, blood, knife, k!lling mentions⚠️R15+⚠️

~~~

"Ah, kamu masih hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah, kamu masih hidup. Bagaimana kalau kuhabisi sekarang, Zack?"

Derapan langkah kaki ringan menarik perhatian Rachel yang setengah tertidur. Dia mengusap matanya yang mengantuk sebelum terbelalak melihat siapa yang berdiri tegap dengan jas putih berkacamata. 

"Mundur!" Teriak Rachel berdiri dengan tubuh gemetar, menodongkan cutter milik sang teman. Maniknya melotot pada pemilik mata kaca yang menjabat sebagai mantan dokter konselingnya.

Wajah Danny lega ketika tahu satu mangsanya masih bernafas.  Setiap langkahnya diikuti hawa yang menakutkan mendekati sang anak. Rachel terkesiap, terancam dengan keberadaannya. Bagaimanapun juga, kemampuan mereka berbeda jauh. "Rachel... dimana Ang-"


TRANG!


"Ahh... Tak kusangka kamu bisa bergerak dengan tubuh seperti itu."


Figur jangkung itu mendesis galak. Dia merasa nyeri, tapi dia harus melindungi si kecil pirang yang ada dibalik punggungnya. "Kenapa kau disini?"


"Kamu terkejut? Aku sudah tahu kalau kamu akan mengejar Angel dan keluar dari lantaimu. Jadi aku menyiapkan langkah aman." Pria berambut hijau itu menarik jas putih bersimbah darahnya, memperlihatkan sebuah rompi anti peluru. Pantas saja dia tak mati saat ditebas.


"KALAU BEGITU, AKU TINGGAL MENEBASMU LAGI!"


"Zack!" Gadis pirang disana mencoba menghentikannya tapi terlambat. Pria itu sudah berlutut kesakitan seraya cairan merah keluar lagi dari perutnya yang robek.


"Ckckck, Kamu tak boleh memaksakan diri. Ngomong-ngomong... kenapa kamu bersama Angel? Lalu dimana dia?"


"Selain buta, kau ini juga bodoh! Mana mungkin aku mengatakannya. Selain itu, bagaimana kalau aku sudah membunuhnya?"


"Membunuhnya?" Suara itu terdengar lebih dalam dan gelap. Tidak lagi santai. Tidak ada lagi ciri khas dokter saat kata tersebut terucap. "AKU YANG SELALU BERSAMANYA, TAPI SAMPAH SEPERTIMU MEMBUNUHNYA?! BERCANDA ITU ADA BATASNYA!" Seru Danny menarik rambutnya keras sampai beberapa helai putus dan jatuh. Bola matanya bergerak memutar dengan cepat disusul keringat yang membasahi dahi.

[✔️]Cross The Other SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang