"CROSS THE OTHER SIDE"
Ch XIII - We're Not Your God
Warning: Violent, harsh words, blood, knife, k!lling mentions
⚠️R15+⚠️
~Maniknya terpaku dengan layar televisi. Menatap Rachel yang luwesnya menjawab setiap pertanyaan Danny. Bahkan tersenyum ketika mengatakan kondisi keluarganya yang terbilang mengenaskan. Dirinya seperti terhipnotis dan tersedot masuk dalam pembunuhan keji itu.
"Aku mengganti lengan buruk ayah dengan boneka beruang, dan aku menjahit mulut ibu agar dia terlihat seperti tersenyum. Aku membuat mereka menjadi ayah dan ibu yang sangat sempurna."
Pikirannya mulai berkecamuk. Perasaan familiar apa ini yang timbul didadanya. Manik heterochrome-nya membulat dengan sempurna. Sekujur tubuhnya gemetar. 'Aku tidak seperti Rachel, kan?
'̶A̶p̶a ̶k̶a̶m̶u ̶y̶a̶k̶i̶n ̶i̶t̶u?'
Tubuhnya menegang. Ia tahu suara itu. Ia sangat mengenalinya. Susunan nada familiar selalu menemaninya disaat terpuruknya. Gawat... gadis itu membangunkan sisi gelapnya disaat yang tak tepat.
'̶A̶p̶a ̶k̶a̶m̶u ̶y̶a̶k̶i̶n ̶t̶a̶k ̶p̶e̶r̶n̶a̶h ̶m̶e̶l̶a̶k̶u̶k̶a̶n ̶s̶e̶p̶e̶r̶t̶i ̶y̶a̶n̶g ̶R̶a̶c̶h̶e̶l ̶l̶a̶k̶u̶k̶a̶̶n?'
'Tidak!'
'̶B̶e̶g̶i̶t̶u? ̶L̶a̶l̶u ̶k̶e̶n̶a̶p̶a ̶m̶e̶r̶e̶k̶a ̶m̶e̶n̶y̶e̶b̶u̶t ̶d̶i̶r̶i̶m̶u ̶s̶e̶b̶a̶g̶a̶i ̶p̶e̶m̶b̶u̶n̶u̶h?'
Hening. Gadis itu bungkam seribu bahasa. Dia tak mengingat apapun selain dari kenangan mimpi yang diterimanya saat tertidur di lantai Cathy. Tangannya penuh darah. Pisau di sudut ruangan. Keadaan yang kacau balau.
'Aku...
kenapa...?'
"Kamu sakit?"
Suara dikepalanya hilang. Kedua tangannya tadi ditangkup oleh Zack yang memandang khawatir. Pasalnya, gadis itu tidak merespon sedikit pun saat ia memanggil namanya.
Si pengguna sweater abu-abu menoleh, melihat apa yang dilewatkan. Tv mungil tadi sudah hancur. Kacanya bertebaran di kaki mereka. Dia pun menatap sang kekasih yang setia menunggunya untuk membuka mulut. "Rekamannya sudah selesai?"
"Tidak. Aku menghancurkannya. Wajah empat mata itu menyebalkan." Katanya berkacak pinggang. Zack dengan segera menarik pergelangan tangan sosok disana yang membuat Angel sedikit tertatih mengikuti langkah lebarnya. "Ayo kembali."
BRAK!!
Sang pembunuh buronan membuka pintu dengan ditendang. Manik heterochromia miliknya mendapati dua sosok berbeda. Yang satu tersenyum penuh arti dengan setiap rancangan licik dikepala, sedangkan yang lain tertunduk menyimpan ribuan perasaan bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]Cross The Other Side
FanfictionSelama aku hidup, aku selalu melihat sisi gelapnya kehidupan. Apa itu terang? Aku sama sekali tak pernah mendengarnya. Tapi jika yang kau maksud adalah cahaya redup, ya aku pernah melihatnya sesekali dalam waktu singkat. Tapi kenapa malah di banguna...