ᴠɪ - "ᴛʜᴇɴ ʟᴇᴍᴍᴇ ʙᴇ ᴀ ᴋɪʟʟᴇʀ"

77 16 0
                                    


"CROSS THE OTHER SIDE"

Ch VI - Then Lemme Be A Killer
Warning: Violent, harsh words, blood,
k!lling mentions, s*xual things
⚠️R17+⚠️

Ch VI - Then Lemme Be A KillerWarning: Violent, harsh words, blood, k!lling mentions, s*xual things⚠️R17+⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~


"Zack?"

"Hm?"

Si brunette menoleh pada pria di belakangnya yang tengah membersihkan diri. Kepala si raven sudah tak seberat sebelumnya namun masih sedikit pening. Gadis itu berjalan mendekat dan menangkup satu tangan si perban. Ibu jarinya bergerak memutar, mengusap punggung tangan Zack membuat hati pria itu menghangat pada affection sederhana itu.

"Apa sebaiknya kita pura-pura?"

"Untuk apa?"

"Kurasa wanita itu tidak berniat memberikanmu aprodiastic."

Zack menaikan satu alisnya. "Kamu yakin?"

"Ya... kupikir tidak mungkin saja dia melakukan hal seperti itu. Karena wanita sadis itu terlihat menyukaimu. Jadi rasanya sedikit janggal ketika Cathy merencanakan aprodiastic." Si lawan bicara hanya mengendikkan bahu seraya menggotong lagi scythe miliknya. "Jadi apa yang harus kita lakukan?"

"Err.. kamu mengejarku dengan hawa nafsu membunuh?"

"Hah!" Wajah pria dengan perban itu mendekat membuat sang gadis tersentak melihat kejengkelan sosok di depannya. "Untuk apa aku melakukan itu?!"

"Begini... dengan kejadian di rumah boneka, pasti wanita itu berharap bisa membangkitkan trauma milikmu dan memperburuknya dengan obat agar kita saling melukai. Dan juga dia tidak akan membiarkan kita mati terlebih dahulu. Karena dia pasti sudah menyiapkan rencana lain."

Manik belang di depan Angel memandang wajahnya lekat-lekat dengan roda yang berpikir keras. Gadis itu sempat ragu bahwa Zack akan setuju dengan rencananya tapi pria itu malah menghela nafas seraya mengusap belakang lehernya.

"Lagipula kamu harus berbaikan dengan Rachel. Kamu tahu? Dia khawatir juga denganmu."

Zack terdiam, menghela nafas sekali lagi. Tangan yang berbalut perban pun mendarat di surai brunette yang lembut. "Ya.. ya.. Aku percaya padamu. Jadi mulailah berlari sekarang. Secepat mungkin."

"Siap bos besar!" Seru Angel meletakkan tangan kanan dipelipis membentuk posisi hormat. Zack terkekeh dan bersiap dengan scythenya. "Siap... mulai!"

Dengan cepat ia melesat, berlari melewati lorong-lorong gelap mencoba mencari jalan sekaligus keberadaan anak berambut pirang sebelumnya.
Manik heterochrome-nya melihat dimana yang dicarinya tengah terduduk. Sepertinya ia terjatuh. Dari suaranya yang lirih, Angel bisa mendengar anak itu memanggil namanya dan Zack.

[✔️]Cross The Other SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang