Bunyi derit besi yang mulai berkarat terdengar ketika lift perlahan berhenti. Cahaya terang memasuki retina kedua orang yang sedang bertengkar.
Yang lebih tinggi mengernyit, melangkah lebih dulu dari yang lain. Ruangan yang aneh, pikirnya. Dan lagi, jalan mereka untuk menuju arah selanjutnya dihalangi oleh sebuah jeruji besi.
"Disini tak ada apapun."
"Hah?! Kalau kalian aja gak tau, gimana aku!"
Kedua gadis disana menghela nafas bersama. Sepertinya mereka harus mulai terbiasa dengan kelakuan raven satu ini.
Manik belang si brunette menyusuri setiap titik, mencari celah atau sesuatu yang bisa dijadikan petunjuk. Tapi yang ia temukan hanya kamera pengawas yang mengintai. Serta ceceran darah para korban sebelumnya.
Apa yang membunuh mereka, kira-kira begitulah pemikirannya sebelum mengingat catatan di ruang referensi B3.
Ditembak sampai mati.
Rachel mengobrak-abrik isi tas selempang yang dibawanya. Jika ia beruntung, ia akan menemukan sesuatu untuk menghancurkan jeruji.
Zack yang penasaran ikut melongok. "Apa isinya?"
"Benang, jarum dan--"
"Wow! Kau seorang pesulap yang bisa membuka pintu pakai jarum?"
Anak berambut pirang itu menghela nafas menghadapi pertanyaan kekanak-kanakan pria disana, sedangkan Angel menyenggol pelan lengannya. "Tidak semudah itu. Harus dengan ahlinya. Lagipula jeruji ini tak ada lubang kuncinya."
"JARUMNYA GAK GUNA DONG!!!"
"Jarum dipakai untuk menjahit, Zack. Kalau untuk buka pintu pakai kunci..."
"Tau kok! Terus tasmu isinya apaan?" Tunjuk Zack pada si gadis yang mengerling. Sepertinya dia baru sadar bahwa dia sedang membawa tas punggung.
"Oh... cuma perban dan plester."
"Ck! Gak guna. Awas, biar aku aja yang menghancurkannya!"
"Itu besi." Seru si brunette saat Rachel menariknya menyingkir saar sang pria sudah memasang kuda-kuda.
"Bawel banget si. Kalau belum dicoba ya gak tau."
CLANG!!
Suara logam beradu menimbulkan suara menggema yang memekakkan telinga. Itu alasan kenapa dua gadis yang berdiri menutup rapat-rapat telinga mereka. Apalagi ketika Zack meraung keras karena tangannya bergetar akibat reaksi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]Cross The Other Side
Hayran KurguSelama aku hidup, aku selalu melihat sisi gelapnya kehidupan. Apa itu terang? Aku sama sekali tak pernah mendengarnya. Tapi jika yang kau maksud adalah cahaya redup, ya aku pernah melihatnya sesekali dalam waktu singkat. Tapi kenapa malah di banguna...