MBBH08

3.2K 218 10
                                    

...

Semua orang berduka esok harinya.

Langit terlihat mendung, cuaca cukup dingin. Hari itu seperti mendukung gulf, bahwa ia sedang berkabung.

Tidak ada tangisan lagi yang terlihat. Gulf tetap diam saat orang tuanya mulai di makamkan. Beberapa orang, seperti para staff yang mengenal Gulf turut sedih melihatnya. Mereka hadir di hari pemakaman. Beberapa rekan kerja Mew yang mengenal Gulf juga datang sekedar mengucapkan kata-kata berduka. Lalu setelah itu mereka sedikit mengobrol ringan dengan Mew, saat acara pemakaman sudah selesai.

"Gulf, hari ini mau ikut kita berdua ke sesuatu tempat gak?"

Ketika Gulf sedang melamun, dan masih menunggu Mew. Tiba-tiba dari arah belakang, Tina merangkul bahu Gulf dan mengajaknya pergi ke sebuah tempat.

"Kemana? Pantai?" tanya Gulf tampa menoleh. Nara yang ada disamping Tina langsung menggeleng dan menjawab.

"Bukan, ini tuh sebuah tempat yang lebih sejuk daripada pantai!" katanya sambil tersenyum tipis.

Gulf yang mendengarnya sedikit menoleh ke arah Nara. "Dimana tempatnya? Kalau ramai, aku tidak akan ikut."

Tina yang mendengar langsung menggelengkan kepalanya. "Jangan begitu Gulf, ini itu tempat yang sangat pribadi buatku. Dan hanya kalian yang bisa ku ajak." 

Nara pun setuju dan mengangguk. "Iya tuh benar. Kamu ikut aja Gulf. Kalau kamu disana, aku yakin kamu akan cepat pulih dari kesedihan ini." kata Nara meyakinkan Gulf.

"Euhm, kalau Boss bagaimana? Apa dia ikut?" tanya Gulf sambil menoleh ke arah Tina.

"Sepertinya ia akan menyusul, karna katanya ada urusan penting yang harus dilakukan."

"Urusan apa Tin?" sahut Nara. Tina langsung menaikkan bahunya.

"Kurang tahu aku yang, katanya urusan penting. Gitu katanya"

Gulf yang mendengar hal tersebut hanya bisa menghela nafasnya. "Yaudah aku ikut kalian kesana." jawabnya sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana.

"Kesana kemana?" tanya Mew yang tiba-tiba datang. Rupanya rekan kerja Boss besarnya itu sudah pulang.

Tina yang melihat Mew datang, langsung tersenyum. "Aku ingin mengajak Gulf ke sebuah tempat baru. Boleh kan ka?" tanyanya pada Mew.

"Oh tempat itu?" jawab Mew seperti memastikan. Tina mengangguk. "Iya"

"Jadi, boleh kan kami mengajak Gulf kesana ka?" kata Nara yang ikut bertanya.

Gulf Yang mendengar hal itu hanya terdiam saja. Tatapannya kembali kosong. Hari ini Gulf terlihat banyak melamun dan diam. Mew yang melihat sekretarisnya seperti itu lagi hanya bisa menghela nafasnya.

"Yasudah, bawa saja Gulf bersama kalian berdua. Tapi ingat, jangan bikin dia tambah sedih. Bikin dia senang. Paham?"

Tina dan nara langsung mengangguk senang. "ya paham ka!" jawab keduanya bersamaan.

"Hm, oke. Nanti aku akan menyusul kalian besok. Dan sekarang aku harus pergi, titip Gulf pada kalian berdua." kata Mew pada Tina dan Nara.

"Siap ka!"

Ketika Mew akan pergi karna ada urusan penting. Sebelum itu, ia berdiri di hadapan Gulf dan menatap mata sekertarisnya itu cukup dalam.

"Jangan sedih lagi, nikmati perjalananmu. Saya akan menyusulmu besok" sambil memegang kedua bahu Gulf. Mew hanya melihat sekretarisnya itu terdiam dan mengangguk pelan.

My Big Boss HOMOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang