...Sedikit menepis tentang kematian Nara. Sudah seminggu Mew melihat tingkah Gulf yang sungguh berbeda dari sebelumnya.
Mulai dari senyumnya yang manis selalu muncul tiap pagi saat baru saja bertemu. Lalu sikap hangatnya yang membuat perasaan Mew jadi tak menentu.
Gulf seperti benar-benar berubah. Membuat Mew berpikir apa sekretarisnya itu sudah mengakui kebenarannya? Bahwa dia mulai menjadi seorang homo.
Entah, Mew pun masih menerka-nerka. Sikap gulf kali ini hanya rencana atau memang benar adanya begitu.
Contohnya seperti sekarang ini.
Gulf sedari tadi memperhatikan Mew tampa henti dan malah asyik bersantai. Padahal, yang disini Boss adalah Mew.
"Kenapa kamu ngeliatin saya kayak gitu?" tanya Mew yang sekilas melihat Gulf sedang tersenyum.
"Euhmm gak apa-apa kok Boss, saya cuma kepingin ngeliatin Boss kayak gini" jawab Gulf yang membuat Mew menjadi curiga.
"Oh, tapi kalo kayak gitu terus saya pecat kamu!"
"Ah Boss, masa gitu sih. Saya kan sekedar ngeliatin Boss aja, lagian.. Boss keliatan gitu.." Gulf yang tidak melanjuti kata-katanya dan langsung kembali memeriksa berkas-berkas yang ada di hadapannya.
"Keliatan gitu gimana Gulf?" sambil melirik sekretarisnya itu, Gulf malah mengulum senyum saat ditanya.
"Ya gitu Boss, ah tau lah, Boss mah bikin saya jadi begitu!" terlihat salah tingkah. Mew jadi bingung melihat Gulf seperti itu.
"Keliatan gitu gimana emang Gulf? Aneh deh" Mew yang mengulangi pertanyaannya semakin membuat Gulf salah tingkah.
"Ah tau lah, saya gak tau yang begitu begitu"
Mew menggeleng pelan sambil terkekeh. "Dih, jadi heran saya, kenapa ya Thana malah bikin kamu kayak gini. Gak tau kalau saya makin begitu.." jawab Mew yang tidak melanjuti kata-katanya.
"Begitu gimana Boss?" tanya Gulf dengan menyatukan kedua alisnya.
"Ya begitu begitu" jawab Mew yang mengembalikan kata-kata Gulf sambil mengulum senyum.
"Hiks si Boss nyebelin hih!"
Tak lama setelah itu, sebuah dering ponsel terdengar. Ternyata ada notifikasi yang masuk dari ponsel Mew. Dan itu sebuah pesan dari nomor ponsel nara yang baru.
"Oh Nara" gumam Mew pelan, membuat Gulf langsung melirik Boss besarnya.
"Nara ya pak Boss?" tanya Gulf dan Mew mengangguk.
"Video call dong Boss, saya mau liat keadaannya sekarang, kan tiga hari yang lalu cuma telfonan aja" Pintanya, membuat Mew langsung mengiyakan saja.
Keduanya pun akhirnya saling Vidcall. Nara terlihat baik-baik saja dan sekarang sedang berada di Bangkok. Perempuan itu memutuskan untuk kesana karna sebuah kerjaan.
"Tapi nar, ingat ya harus balik lagi kesini!"
Nara yang terlihat di ponsel Mew langsung mengangguk sambil tersenyum. "Iya, kan aku cuma dua bulan disini" Mew dan Gulf tersenyum.
"Yaudah deh, kalau gitu udah dulu ya, aku masih ada kerjaan disini. Bye bye kak Mew, Gulf" kata Nara sambil melambaikan tangan.
"Bye-bye nar"
Panggilan vidcall pun terputus. Mew menatap Gulf sambil heran karna raut sekretarisnya itu tiba-tiba berubah.
"Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Boss HOMO
FanfictionBerawal dari kehidupan Gulf yang diterpa banyak hutang karna orang tuanya sering bermain judi. Mau tak mau Gulf harus membayar lunas hutang-hutang tersebut. Tetapi apa daya jika saat itu ia belum mempunyai uang? Hal tersebut akhirnya membawa Gulf k...