MBBH21

1.5K 124 14
                                    

...

1 minggu kemudian..

Kini Mew dan Gulf sedang berada di rumah Nann. Keduanya datang sebenarnya ingin memberitahukan kepada Rinda sesuatu hal, juga memberikan Tina sebuah kotak.

"Tumben kalian berdua dateng ke rumah tante sore-sore begini, ada apa gerangan nih sama kalian berdua?" tanya Rinda kepada keduanya saat sudah berada di ruang tamu.

Gulf sedikit tersenyum tipis saat mendengarnya, sedangkan Mew berdehem. "Aku datang kesini karna ingin pamitan ke tante"

"Aw, kenapa kalian cepat sekali akan kembali kesana?" balas Rinda yang paham akan ucapan Mew.

"Masih ada urusan penting disana tan. Terus juga kan tante tau sendiri tentang perjodohanku," balas Mew yang menjelaskan kembali pada Rinda.

"Masalah itu belum selesai. Dan tante juga tau, aku sukanya sama yang ada disampingku ini" kata Mew sambil melirik ke arah Gulf.

"Ih apaansih boss," kata gulf pelan seperti salah tingkah.

Rinda yang melihatnya sempat mengulum senyum. "Owh yasudah, kalau memang itu sudah menjadi keputusanmu"

"Tapi, bagaimana dengan urusan Tina?" tanya Rinda dengan pelan pada Mew.

"Urusan itu tan? Ya masih seperti itu. Tapi sekarang nara sudah tau kapan dia harus memberitahukan segalanya kepada Tina." jawab Mew dengan jelas.

"Kapan?" Tanya rinda yang malah semakin penasaran.

Sedikit memajukan wajahnya ke arah tante Rinda. Mew pun membisikkan sesuatu kepada tantenya itu. Membuat Gulf yang melihatnya jadi bingung.

"Euhm gitu. Ok, tante paham. Paling tidak Nara sudah tau kapan dia siap menyelesaikan masalahnya. Dan soal kotak itu, yang kamu bawa Mew. Tante akan kasih ke Tina"

Mew mengangguk setelah mendengar ucapan Rinda.

"Nngh iya, Gulf. Kan tante udah tau resep-resep masakan yang kamu buat tuh. Nah, kemarin tante coba masak kan. Terus Nann sama Tina komentar masakan tante. Kira-kira kamu bisa tebak gak, apa kata mereka?" tanya Rinda pada Gulf.

Gulf awalnya sempat bingung harus bilang apa. Tapi dia yakin, pasti resep masakannya itu tidak akan mengecewakan Tante Rinda.

"Enak kan pasti Tan?" kata Gulf dengan nada yang kurang yakin.

Rinda menggeleng. "Kamu salah. Bukan Enak, tapi wenak bbuanget!" jawab Rinda sambil tersenyum.

Mew terkekeh saat melihat tantenya itu berbicara dengan nada heboh. Apalagi jika berbicaranya itu kepada Gulf.

"Ah, masa sih tan? Nann lebih-lebihin aja kali pas ngomong hehe" kata Gulf sambil menggaruk pelan tengkuk lehernya yang tidak gatal.

Rinda menggeleng. "Nann kalau soal makanan itu juaranya. Kalau dia bilang enak berarti rasanya benar-benar enak Gulf."

"Memang gak salah kamu kalau nyari pasangan hidup Mew. Gulf itu sangat cocok untuk kamu. Bisa masak, dan lain-lainnya. Kenapa sih ibumu itu malah menjodohkanmu kepada Mayda"

Rinda yang mendengus saat mengingat perjodohan Mew dan Mayda. Gulf hanya bisa terdiam jika membahas masalah tersebut.

Walaupun sisi lain, gulf merasa senang saat dipuji oleh Rinda tadi.

"Ayolah tan, berikan ibuku itu nasihat. Kamu tau kan Mew maunya menikah dengan seseorang yang bernama GULF KANAWUT. Aku tidak mau orang lain"

Rinda terkekeh saat mendengarnya. Sedangkan Gulf diam-diam tersenyum saat Boss besarnya berbicara seperti itu.

My Big Boss HOMOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang