Semakin lama Bintang sudah tidak tahan lagi jika harus terus-terusan menyembunyikan perasaan nya terhadap Tania dan Bintang sudah tidak memperdulikan apapun lagi yang akan terjadi setelah ini, yang ada di pikiran Bintang hanyalah menyatakan perasaan kepada Tania dan meringankan sedikit beban yang ada di hati Bintang.
"Tan, gue mau ngomong serius sama Lo" ucap Bintang yang gugup dan deg-deg an.
"Mau ngomong apaan si Tang, pake serius-serius segala" sahut Tania sambil menyengir dan menahan tawa nya karena, sebelum nya Tania tidak pernah melihat Bintang gugup.
"Gue, gue," ucap Bintang yang langsung di potong oleh Tania.
"Lo kenapa si Tang gue-gue, gue apaan si Tang" tanya Tania.Bintang langsung manarik napas panjang-panjang dan langsung berbicara tentang semua perasaan nya kepada Tania.
"Gue tu sebener nya suka sama Lo Tan, gue cinta dan gue sayang sama Lo Tan, gue gak tau sejak kapan perasaan ini ada, tapi Uda lama gue nyimpen perasaan ini ke Lo Tan, gue takut kalo Lo tau gue suka sama Lo, gue takut Lo bakal jauhin gue, tapi sekarang gue gak perduli Tan, setidak nya hati gue Uda lega Karena gue Uda ngungkapin semua perasaan gue ke elo Tan " ucap Bintang dengan nada yang cepat.
Tania yang dari tadi berusaha menahan tertawa melihat sifat Bintang kini wajah Tania berubah menjadi serius.
"Lo ber canda kan Tang?, Lo gak beneran kan pasti Lo ngeprank gue kan?" Tanya Tania kepada Bintang yang masih tidak percaya sama apa yang bintang kata kan.
"Gue beneran Tan, buat apa cobak gue bohong, Lo mau kan Tan jadi pacar gue?" Tanya Bintang kepada Tania.
"Tang, maaf ya bukan nya gue gak mau nerima perasaan Lo tapi kan Lo tau Tang, kita tu temenan sejak kecil dan dari dulu gue Uda nganggep Lo sebagai Abang gue sendiri Tang, sekali lagi gue minta maaf ya, gue gak bisa Nerima cinta Lo Tang" ucap Tania yang mata nya sudah berkaca-kaca, dan yah tentu saja perkataan Tania menghancurkan hati Bintang dong.
"Iya Tan gapapa kok gue ngerti mungkin emang kita di takdirkan untuk jadi Abang adik, bukan untuk jadi sepasang kekasih" sahut Gilang kepada Tania yang membuat Tania menangis.
"Maafin gue tang" hiks..hiks...hiks tangis Tania.
"Iya Tan gue ngerti kok lagian sebentar lagi kan kita lulus sekolah, setelah lulus gue kan bakal ke Australia dan ya semoga aja gue bisa ngilangin perasaan gue ke Lo ya" ucap bintang yang juga meneteskan air mata nya.
"Bukan nya Lo gak mau ya tang ke Australia?" Tanya Tania.
"Iya sih tapi kan gak ada salahnya kalo gue ke sana dulu, dan oiya gue jugak Uda ngerestuin hubungan Lo sama Tommy kok Tan, gue tau Lo cinta nya sama Tommy kan?" Tanya Bintang.
"Gue si belum tau Tang sama perasaan gue masih labil soal nya" sahut Tania yang membuat bintang tertawa.
"Lo tu Uda besar mana boleh labil-labil" ucap bintang sambil mencubit hidung Tania.
"Aduh sakit tauu" sahut Tania manja.
"Yauda gue pulang dulu ya Tan" ucap bintang.
"Yah, kok Lo cepet banget si pulang nya?" Sahut Tania.
"Iya, gue kan ke sini cuman mau main sebentar doang lagian tadi papa gue nelpon ada urusan yang harus gue kerjain kata nya" ucap Bintang
"Yauda deh tapi Lo gak bohong kan, awas aja kalau Lo sampai bohongin gue" sahut Tania sambil menunjuk wajah Bintang.
"Iya Tan bener kok, sumpah gue gak bohong" ucap Bintang.
"Yauda kalau gitu Lo hati-hati di jalan ya tang" sahut Tania.
"Iya Tan, yauda bayy" ucap bintang.
"Oke Babay Bintang, see you" sahut Tania sambil melambaikan tangan nya.Bintang yang melihat kelakuan Tania itu pun hanya bisa tersenyum. " Andai Lo tau Tan, gue tu sengaja buru-buru pergi dari rumah Lo karena gue gak bakalan mampu ngeliat Lo mesra-mesraan sama Tommy di depan mata gue" ucap bintang dari dalam hatinya sambil tersenyum melihat wajah Tania.
Dan kemudian Bintang pun langsung pergi meninggalkan rumah Tania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Yang Mendung
Подростковая литература" Seperti hal nya langit yang dapat berubah- ubah kadang panas, kadang hujan atau bahkan mendung ". Sama seperti mendung sifat seorang pria tampan bernama Tommy kepada Tania. Namun Tania adalah satu-satunya cewek yang bisa merubah sifat Tommy yang s...