Bagian 19

4 4 0
                                    

"Maksud papa apa, kenapa papa tega ngelakuin hal itu sama mama?" Tanya kak Tommy dengan amarah yang sangat tinggi sambil mengepal kan tangan nya dengan erat.
"Kamu mau tau maksud papa apa" jawab papa kak Tommy dengan santai.
"Iya, maksud papa apa ngelakuin hal itu" ucap kak Tommy dengan marah.
"Papa ngelakuin itu karena papa Uda gak cinta lagi sama Mama kamu, jadi terserah papa dong mau ngelakuin apa pun" sahut papa kak Tommy dengan nada yang santai.

Mendengar perkataan papa nya membuat kak Tommy tidak bisa menahan amarah nya lagi dan langsung menonjok wajah papa nya dengan tangan nya dan membuat papa nya jatuh tersungkur ke lantai.

"Papa tega banget sama mama!!" Teriak kak Tommy kepada papa nya.
"Terserah Tom, terserah kamu mau ngomong apa yang jelas kamu akan ikut tinggal bersama papa karena kamu adalah satu-satu nya pewaris perusahaan papa" sahut papa kak Tommy sambil sedikit tersenyum.
"Aku gak akan pernah mau tinggal sama orang yang gak punya hati kayak papa" ucap kak Tommy dengan nada marah.
"Kamu harus tinggal sama papa atau kamu mau hidup menjadi gelandangan di luar sana" sahut papa kak Tommy.
"Lebih baik aku tinggal bersama mama dan menjadi gelandangan dari pada harus tinggal dengan pecundang seperti papa" ucap kak Tommy.

Karena ucapan kak Tommy tersebut, membuat papa nya sangat emosi dan melayangkan satu tamparan ke pipi kak Tommy.

"Plakkkkk...."

"Pergi kamu dari sini saya gak akan pernah sudi punya anak pembangkang seperti kamu" ucap papa kak Tommy yang sedang sangat emosi.
"Oke, aku akan pergi bersama mama dari rumah ini" sahut kak Tommy.

Setelah itu kak Tommy pun langsung membereskan seluruh barang-barang nya dan mama nya.

"Oiya Papa harus ingat satu hal pa, kalau karma akan terus berjalan dan kalau suatu saat nanti terjadi apa-apa dengan papa jangan pernah salah kan aku dan mama jika aku dan mama tidak akan mau menolong papa" ucap kak Tommy sembari memberi peringatan kepada papa nya.
"Terserah kamu mau ngomong apa sama papa, papa gak akan pernah menghiraukan kata-kata kamu karena yang ada nanti hidup kamu akan susah dan siap-siap lah menjadi gelandangan jalanan" sahut papa kak Tommy dengan nada santai.
"Oke, kita lihat saja nanti papa atau aku yang akan menang" ucap kak Tommy kepada papa nya.
"Silahkan kamu mau ngomong apapun karena anak ingusan seperti kamu gak akan mungkin sanggup untuk melawan saya" sahut papa kak Tommy.
"Papa harus ingat gak selama nya orang yang hebat akan terus menjadi hebat dan gak selama nya juga anak ingusan akan terus menjadi anak ingusan" ucap kak Tommy.
"Kamu gak akan pernah bisa hidup tanpa fasilitas dari papa dan kamu pasti akan kembali ke rumah ini untuk memohon dan meminta maaf kepada papa" sahut papa kak Tommy dengan sedikit tersenyum.
"Gak akan, aku gak akan pernah mau minta maaf dengan pecundang seperti papa, dan gak akan pernah" ucap kak Tommy.
"Pergi kamu, pergi kamu dari sini lama-lama saya muak dengan wajah dan semua omong kosong kamu" ucap papa kak Tommy dengan nada yang sangat tinggi.
"Oke, aku pun muak liat muka pecundang seperti papa" sahut kak Tommy sambil sedikit tersenyum.
"Dasar kamu anak pembangkang" ucap papa kak Tommy dengan nada yang tinggi dan amarah ya memuncak.

Tetapi kak Tommy tidak menghiraukan perkataan papa nya dan langsung mengajak mama nya untuk pergi dari rumah yang sangat mewah tersebut.

Langit Yang MendungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang