Bagian 23

3 3 0
                                    

Mendengar ucapan Sheila membuat Tania benar-benar tidak bisa menahan emosi nya dan langsung menampar pipi Sheila dengan keras.

" Plakkk,..."

"Lo pikir karena selama ini gue diem terus Lo pikir gue takut gitu sama Lo!" ucap Tania dengan ketus.
"Berani banget Lo nampar gue " sahut Sheila.
"Ya berani dong, cewek kayak Lo emang pantes dapet tamparan dari gue" ucap Tania dengan enteng.

Mendengar perkataan Tania membuat Sheila menjadi naik pitam dan langsung menjambak rambut Tania dan membuat mereka menjadi bertengkar, hal tersebut sontak mencuri perhatian seluruh siswa dan siswi di sekolah tersebut dan mereka semua berbondong-bondong mendatangi kantin sekolah untuk melihat Tania dan Sheila bertengkar.

Dan kak Tommy pun langsung menghampiri Sheila dan Tania ber maksud untuk mendamaikan mereka supaya tidak bertengkar lagi.

"Udah, Udah kalian apa-apaan sih!" teriak kak Tommy yang berhasil membuat Tania dan Sheila berhenti bertengkar.
"Eh, ada orang miskin" sahut teman Sheila.
"Emang kenapa kalau gue miskin, ber masalah buat kehidupan Lo gitu?" Tanya kak Tommy kepada teman Sheila dengan ketus.
"Ya jelas la bermasalah Lo cowok songong yang bisa nya cuman mainin perasaan cewek kayak Lo akhir nya dapet karma juga, kasiannn" ucap Sheila kepada kak Tommy.
"Gue gak pernah mainin perasaan cewek mungkin emang cewek nya aja yang kegatelan sama gue, satu hal ya yang harus kalian tau walau pun gue Uda jatuh miskin selera cewek gue tetap tinggi kali gak kayak kalian mirip seperti cewek murahan di luar sana" ucap kak Tommy dengan dingin dan tersenyum kecil.
"Lo tu ya Uda miskin banyak tingkah lagi" sahut Sheila.
"Emang kenapa kalo gue miskin, dari pada Lo orang kaya tapi gak punya attitude mirip kayak cewek murahan di luar sana" ucap kak Tommy santai.
"Lo, awas aja Lo gue bakalan buat Lo nyesel Uda ngucapin hal itu sama gue" sahut Sheila yang mata nya berkaca-kaca karena mendengar omongan kak Tommy.

Tidak lama kemudian seorang guru BP pun datang dan menyuruh Tania, Sheila, dan kak Tommy untuk masuk ke ruangan nya dan mengusir seluruh siswa dan siswi untuk masuk ke kelas mereka masing-masing.
Dan Tania, Sheila, serta kak Tommy pun langsung memasuki ruangan Bu Mekar guru BP tersebut.

"Kalian bertiga benar-benar membuat saya kecewa" ucap guru BP tersebut.
"Kok saya ikut di panggil sih Bu, saya kan cuman ngomong yang sebenar nya" sahut Sheila.
"Diam kamu Sheila, jangan kamu pikir saya tidak tahu kalau kamu lah yang memulai semuanya" ucap guru BP tersebut dengan nada tinggi.
"Iya Bu, iya saya minta maaf" sahut Sheila.
"Kamu Tania, kamu kan siswi berprestasi di sini dan kamu adalah salah satu siswi yang saya sukai bagaimana mungkin kamu bisa bertengkar dengan Sheila?" Tanya Bu Mekar kepada Tania.
"Maa- maaafin Tania Bu, tadi itu Tania benar-benar gak bisa nahan diri Tania karena Sheila sudah merendahkan kak Tommy" jawab Tania dengan wajah sedih.
"Ini semua bukan salah Tania kok Bu, ini semua salah saya jadi saya mohon Bu jangan hukum Tania ya Bu" sahut kak Tommy.
"Udah, udah kalian semua diam" ucap Bu Mekar dengan nada tinggi.
"Sheila karena kesalahan kamu, kamu saya hukum untuk membersihkan seluruh toilet yang ada di sekolah ini tanpa terkecuali!!" ucap Bu Mekar kepada Sheila.
"Tapi kan Bu, kenapa harus toilet itu tu jijik banget Bu" sahut Sheila sambil merengek.
"Gak ada tapi-tapi an sekarang kamu pergi dari sini dan langsung membersihkan semua toilet yang ada di sini, cepattt sana pergi" ucap Bu Mekar dengan nada tinggi kepada Sheila.
"Yauda de, iya Bu" sahut Sheila pasrah.

Sheila pun langsung ke luar dari ruangan BP tersebut dan langsung membersih kan seluruh toilet yang ada di sekolah tersebut, sedangkan yang tersisa di ruangan BP tersebut hanya tinggal Tania dan kak Tommy.

"Untuk kalian berdua, kali ini saya maafkan dan tidak ada hukuman apa pun untuk kalian karena saya tahu dari tadi kalau perkelahian kalian tadi itu Sheila yang memulainya" ucap Bu Mekar kepada Tania dan kak Tommy dengan santai.
"Ini beneran Bu?" Sahut kak Tommy.
"Iya bener" ucap Bu Mekar.
"Makasih ya Bu" ucap Tania sambil tersenyum.
"Iya sama-sama, oiya Tommy saya mendengar dari wali kelas kamu kalau kamu masih menunggak uang sekolah selama 2 bulan kan?" Tanya Bu Mekar kepada kak Tommy.
"Iya Bu" jawab kak Tommy dengan wajah sedih.
"Saya tahu yang sedang terjadi di keluarga kamu jujur saya sangat prihatin kepada kamu, tetapi kamu juga harus ingat bagaimana pun uang sekolah tetap harus di bayar karena itu sudah menjadi kewajiban kamu sebagai siswa" sahut Bu Mekar.
"Iya Bu, Tommy mengerti Tommy juga bakalan usahain semuanya dalam Minggu ini kok Bu supaya Tommy bisa mengikuti ulangan semester" ucap kak Tommy.
"Bagus kalau kamu mengerti, ya sudah kalian bisa keluar dari ruangan saya sekarang" sahut Bu Mekar.
"Baik Bu" ucap kak Tommy dan Tania secara ber barengan.

Tania dan kak Tommy pun langsung keluar dari ruangan Bu Mekar.

"Kak ini kak, kakak bisa pakai uang Tania dulu kok untuk membayar uang sekolah kakak" ucap Tania kepada kak Tommy sembari mengeluar kan uang Rp. 500.000.
"Kamu tu apaan sih Tan, gak perlu kali kamu sampek minjemin uang ini buat aku lagian aku bakalan usaha sendiri kok aku gamau ngerepotin orang lain apalagi orang yang aku sayang" sahut kak Tommy kepada Tania sambil tersenyum.
"Tapi ini beneran kak, kakak ambil ya Tania sama sekali gak ke Beratan kok lagian gak di bayar juga gak papa kak, Tania gak mau kalau kakak gak ikut ulangan semester akhir cuman gara-gara uang sekolah" ucap Tania dengan nada sedih.
"Aku pasti bakalan ikut ulangan kok Tan, kamu gak perlu sedih aku bakalan usaha sendiri untuk dapetin uang kok " sahut kak Tommy kepada Tania.
"Tapi kan kak"
"Udah, kamu gak usah pikirin masalah aku ya kamu cukup tersenyum aja kalau saat sama aku anggap semuanya gak ada masalah" ucap kak Tommy yang langsung memotong pembicaraan Tania.
"Yauda iya kak, tapi kalau kakak butuh bantuan Tania jangan pernah sungkan ya buat bilang sama Tania" ucap Tania.
"Iya Tan" sahut kak Tommy.
"Bener yah, janji?" Ucap Tania.
"Iya Tan, aku janji sama kamu" sahut kak Tommy kepada Tania sambil tersenyum.
"Yauda kak, ayo masuk kelas" ucap Tania.
"Ayo Tan, tapi maaf ya aku gak bisa anterin kamu ke kelas kamu karena kayak nya Uda ada guru masuk ke kelas aku" sahut kak Tommy.
"Iya kak gak papa kok" ucap Tania.

Dan mereka pun langsung pergi ke kelas mereka masing- masing.

Langit Yang MendungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang