"Maaf Tuan kami masih belum menemukan nyonya besar," ujar seorang pria yang bertubuh tegap dan memakai jaz berwarna hitam yang semakin membuat kesan menakutkan. Mungkin bagi sebagian orang pria ini menakutkan dan tak ingin menemuinya namun beda halnya dengan pria di depannya itu.Dia tidak takut sama sekali, siapa lagi kalau bukan Albaretha Zean Alexander, pemilik perusaan Albaretha Corproration yang namanya melambung tinggi di kalangan perusaaan lainnya. Ia tidak pernah takut oleh siapapun mungkin orang-orang yang takut bila berhadapan dengannya tak terkecuali pria itu.
Plak!
Satu tamparan mendarat sempurna di pipi pria itu yang di ketahui bernama Leon asisesten pribadi Zean.
"Bagaimana bisa kau gagal Leon SELAMA INI KAU BEKERJA ATAU TIDAK!" sentak Zean dengan amarah yang memuncak.
"Maaf tuan kami sudah mencari-" Ucapan Leon terpotong oleh teriakan Zean.
"CUKUP! SAYA TIDAK INGIN MENDENGAR APA-APA LAGI, SEKARANG KAMU KELUAR DAN CARI IBU SAYA KEMBALI, KERAHKAN SEMUA ANAK BUAHMU CEPAT!" teriak Zean dan menunjuk ke arah pintu keluar. Pria itupun menunduk hormat dan lansung berlalu pergi.
Selepas kepergia Leon suara perempuan dari arah belakang Zean terdengar.
"Kak." Dari belakang adik kandung dari Zean memanggil namanya, bernama Albaretha Diva Alexander, Zean yang mendengar suara adiknya lansung berbalik dan menatap sang adik.
Diva pun lansung memeluk Zean dengan erat dan pria pun tak kalah erat membalas pelukan sang adik.
"Mama belum di temukan, Kak?" tanya Diva yang sudah melepas pelukan itu.
Zean menarik tangan Diva untuk duduk di sofa dan menyadarkan kepala sang adik ke bahunya.
"Kak, ini udah satu bulan loh, tapi Mama belum di temukan." Mata Diva mulai berkaca-kaca, dia bingung dengan kehilangan sang Mama yang tak kunjung ditemukan, entah kemana.
"Sabar, Kakak sudah mengerahkan anak buah kakak untuk mencari Mama." Zean pun tak kalah kalut dari Diva, dia sudah mencari Mamanya kemana-mana tapi tetap tidak ditemukan.
Ini semua terjadi karena kolega bisnis Zean yang tak terima akan kejayaan perusahaannya, Zean sudah menebak itu semua, puluhan tahun berkecimpung dalam dunia bisnis membuat laki-laki itu tau cara licik apa untuk menjatuhkan sang lawan.
Dan sialnya, Ibu Zean yang harus jadi korban, untuk sang pelaku sudah ditangkap oleh Zean, namun sang Mama yang masih belum ditemukan karena pelaku itu bungkam akan hal itu walau sudah disiksa habis-habisan oleh anak buah Zean.
Pintu rumah itu terbuka tiba-tiba, yang membuat binar mata Zean dan Diva muncul saat melihat kedatangan orang yang selama ini mereka cari. "Mama!"
Keduanya berjalan tergesa menuju pintu, dimana sudah ada Mama mereka yang berdiri bersama seorang gadis yang entah siapa.
"Mama kemana aja sih, Diva kangen tau." Diva masuk dalam pelukan Mira-Mama Zean dan Diva-isakan wanita muda itu terdengar juga air mata yang terus mengalir dari matanya.
Zean juga berkaca-kaca namun tidak sampai menangis seperti Ziva, dia masih sadar kalau dirinya seorang laki-laki. "Mama, gak papa kan? Gak ada yang luka 'kan?" Tapi walau begitu ia tetap merasa khawatir pada sang Mama.
"Apaan sih kalian berdua, Mama gak papa kali." Mira geleng-geleng kepala mendengar nada khwatir dari keduanya, terlihat begitu menyayanginya dan itu membuat hatinya tersentuh.
Diva terus memeluk Mamanya, rasa rindu yang kian membucah membuat dia tak bisa membendung air mata, disela tangisnya matanya tak sengaja melihat gadis yang berdiri disamping sang Mama, seakan tau Mira lansung membuka suara sambil menatap ke arah Zean.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband [Selesai]
General FictionPertemuan pertama antara Nadira Efendi dan Albaretha Zean Alxander membuat Zean jatuh hati pada Nadira, perempuan manis yang sudah menolong mamanya dan berakhir menjadi istrinya. Awal pernikahan mereka harus bersabar dengan ujian hidup mereka, kedat...