[MY SWEET HUSBAND]
Nadira mengerjap-ngerjapkan matanya kala sinar matahari memaksa masuk kedalam netranya, ia merasakan berat pada perutnya lansung menoleh dan mendapat wajah damai sang suami, Zean.
Tangannya terangkat membelai pipi Zean, memandang wajah Zean, ah dia jadi teringat semalam lihat sekarang pipinya telah memanas namun di hatinya masih saja ada keraguan. Apakah dia benar telah memberikan mahkotanya ke pada Zean, atau malah salah.
"Baru tau kalau suaminya ganteng," ucap Zean tiba-tiba yang membuat Nadira kaget dan lansung ingin menarik tanganya dari pipi Zean namun lansung di tahan oleh Zean.
"Lepasin, aku mau mandi," ucap Nadira yang memaksa meminta dilepas tangannya namun Zean malah tersenyum jahil.
"Morning kiss dulu dong, Yang," ucap Zean manja, Nadira yang melihat perubahan Zean pun terheran-heran. Perasaan sifat Zean itu tegas dan arogan tapi saat bersama Nadira ia malah menjadi manja?
"Apa sih! Lepasin gak," ucap Nadira dengan pipinya yang sudah memerah. Zean melihat itu terkekeh kecil, ah jadi pengen lagi, Eh!
"Enggak mau sebelum kamu, cium aku dulu," ucap Zean.
"Ih lepasin, aku mau mandi," tolak Nadira yang tetap kekueh ingin dilepas.
"Kamu yang cium setelah itu aku lepas atau aku yang cium dan kamu tau selanjutnya kalau aku yang mulai," ucap Zean dengan mengerlingkan matanya, Nadira melotot mendengar itu kalau Zean sudah bicara pasti itu akan terjadi, sedangkan dibawah sana masih perih.
Cup!
Nadira memcium pipi Zean dengan sangat cepat, Zean tersenyum senang mendapat itu namun ia masih belum melepas cekalan tangan itu 'kan rugi kalau cuman satu.
"Kok cuman di kiri di kanan enggak, cemburu katanya kalau cuman satunya yang di cium," ucap Zean seperti anak kecil, Nadira yang mendengar itu menahan untuk tidak tersenyum.
Cup!
Lagi Nadira mencium pipi Zean, namun kini ia mencium disebelah kanan sesuai dengan permintaan Zean tadi. Tapi Zean belum melepaskan genggaman tangan Nadira malah ia masih tersenyum jail.
"Ih udah lepas 'kan udah di cium," ucap Nadira, Zean tak menjawab malah ia memonyongkan bibirnya dan menaik turunkan alisnya. Tawa Nadira pecah melihat itu, Zean begitu lucu saat berepresi seperti itu.
"Ih apa sih Zean, jelek tau kayak gitu," ujar Nadira di sela tawanya.
"Malah ketawa, ini tuh tandanya minta dicium!" jawab Zean dengan nada kesal. Karna Nadira tak peka dengan apa yang dimau oleh Zean.
"Udah ah, gak usah macem-macem aku mau mandi awas," kata Nadira setelah bisa mengghentikan tawanya.
"Enggak, sebelum dicium," tolak Zean yang semakin mendekat ke arah tubuh Nadira.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband [Selesai]
General FictionPertemuan pertama antara Nadira Efendi dan Albaretha Zean Alxander membuat Zean jatuh hati pada Nadira, perempuan manis yang sudah menolong mamanya dan berakhir menjadi istrinya. Awal pernikahan mereka harus bersabar dengan ujian hidup mereka, kedat...