[MY SWEET HUSBAND]
Pantai adalah satu tempat yang sangat ingin dikunjungi oleh Nadira dan sekarang dia berada di tempat itu bersama keluarga kecilnya, pakaian mereka klop sekali dengan Nadira yang memakai drees berwarna putih dengan alas sandal simpel, Nadiya yang memakai celana pendek dan tangtop kecil, dan Zean yang memakai kos putih dan celana pendek tak lupa kaca mata hitamnya.
Duduk bersama dihamparan pasir dengan kaki yang diluruskan sehingga diterpa gelombang laut yang singgah ditepi pantai, menikmati keindahan laut yang sedang bagus untuk dipandang memanjakan mata atas keindahan laut yang diberikan, itulah yang dilakukan Zean dan Nadira.
"Zean, aku mau kita kayak gini mulu," ucap Nadira dengan bersandar ke bahu Zean dan tak lupa tangan mereka yang bertautan, Zean yang tadinya sedang mengawasi Nadiya yang sedang bermain air tak jauh darinya lansung mengalihkan atensi sepenuhnya ke Nadira.
"Maksudnya?" tanya Zean yang tak mengerti ucapan dari istrinya itu.
"Ya, aku mau kayak gini sama kamu selamanya, hidup bareng kamu selamanya, aku gak pengen ada kata penceraian diantara kita, pokoknya apapun masalahnya kita selesaikan baik-baik dan mencari ujung masalah itu." Sejenak Zean terdiam atas ucapan Nadira tadi dia tidak tau bila Nadira sekarang telah tulus mencintai dirinya.
"Iya aku juga pengen kayak gitu dan aku pengen kita segera nambah anggota keluarga juga," jawab Zean setelah beberapa detik terdiam.
Cup!
"Emang kamu siap jadi seorang papa?" tanya Nadira setelah mencium pipi Zean tadi, tak ada kata malu untuk sekarang karena bagaimana pun orang disampingnya ini adalah orang yang ia cintai dan pendampingnya juga.
"Hey kamu meragukan, apa selama ini aku kurang menjadi papa untuk Nadiya, dan menjadi hot dady untukmu?" jawab Zean, Nadira tertawa mendengar jawaban dari suaminya itu.
"Iya-iya kamu Papa siaga, dan hot Dady untukku," ujar Nadira, setelah itu tawa keduanya pecah mendengar kalimat Nadira tadi.
"Aku mau kamu berjanji padaku Nad," kata Zean tiba-tiba.
"Apa?" tanya Nadira setelah tak bersandar ke pundak Zean dan beralih menatap Zean.
"Apapun masalah yang akan datang aku mau kita selesaiin baik-baik, jangan ada yang menghindar ataupun kabur dari masalah, saling percaya satu sama lain ya," ujar Zean yang dibalas anggukan oleh Nadira dengan senyum yang tak pernah luntur.
"I love you," sambung Zean.
"I love you tou more, my sweet husband," jawab Nadira.
Nadira kembali bersandar bahu Zean dan kembali mengawasi Nadiya yang bermain air, senyum terpancar antara keduanya senyum kebahagiaan yang tak akan pernah bisa diukur oleh apapun, kini mereka disambut oleh kebahagiaan tapi tidak akan tau ke depannya seperti apa, apakah tetap sama atau tidak?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband [Selesai]
General FictionPertemuan pertama antara Nadira Efendi dan Albaretha Zean Alxander membuat Zean jatuh hati pada Nadira, perempuan manis yang sudah menolong mamanya dan berakhir menjadi istrinya. Awal pernikahan mereka harus bersabar dengan ujian hidup mereka, kedat...