12. Keciduk

2.6K 158 1
                                    

[MY SWEET HUSBAND]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[MY SWEET HUSBAND]

Siang ini Nadira berencana pergi ke kantor suaminya, semalam juga ia sudah meminta izi pada Zean dan Zean memberi izin pada Nadira untuk pergi ke kantornya kapanpun yang ia mau.

"Nadiya, ayo cepetan mau ikut apa enggak?" tanya Nadira pada anaknya itu, sedari tadi Nadiya terus berlari-lari menghindar dari Nadira yang ingin memakainya baju.

"Kalau masih lari-lari bunda tinggal tar," ancam Nadira dan Nadiya yang tadi tak menghiraukan Nadira kini malah berjalan kearah Nadira meminta bundanya itu untuk memakaikan ia baju.

"Ayo jalan, kita makan dikantor papa nanti." Sambil berjalan keluar kamar Nadira berbicara seperti itu, ia mengambil paperbag diatas pantry yang isinya makanan yang tadi sengaja dimasak oleh Nadira untuk Zean.

Nadira dan Nadiya diantar oleh pak Bonar untuk pergi kekantor Zean. Dipertengahan jalan Nadira meminta berhenti untuk pergi ke supermarket, pak Bonar hanya menurut tanpa adanya kata bantahan.

Nadira berbelanja untuk cemilan Nadiya dikantor Zean karena pasti anaknya itu malas makan dan Nadira punya inisiatif untuk membelikan putrinya itu cemilan, Nadira berbelanja sendiri tak ditemani pak Bonar maupun Nadiya, karena juga Nadiya tak mau ikut dia memilih diam di dalam mobil ditemani pak Bonar.

"Nadira ya," sapa orang lelaki pada Nadira yang sedang memilih cemilan ia menoleh dan dengan dahi menggerut, bagaimana pria ini tau namanya?

"Iya, siapa ya?" tanya Nadira dengan nada halus pria itu tertawa mendengar Nadira yang menanyakan siapa dirinya dan itu membuat Nadira semakin bingung ditempat.

"Hahaha, masa kamu lupa sama saya Nadira," ucap pria itu.

"Maaf saya memang tidak ingat."

"Oke-oke, mungkin nasipku memang gampang dilupakan, saya ini Ardan kita pernah ketemu di supermarket yang ada dipuncak," ucap yang bernama Ardan itu, Nadira kini ingat siapa pria ini.

"Oh, kamu Ardan, maaf saya lupa," ucap Nadira dengan anda tak enak.

"Iya gak gak papa, mungkin memang aku gampang dilupakan," ucap Ardan dengan nada bercanda yang hanya dibalas tawaan kecil oleh Nadira.

•••••
Nadira kini telah sampai dikantor Zean, dilobi utama banyak yang menyapanya karena tau kalau dia adalah istri bos besar mereka, menaiki lift menuju lantai 30 dimana tempat ruangan Zean berada.

Didalam lift tidak hanya Nadira dan Nadiya, tapi mereka ditemani oleh Leon asisten Zean ia berdiri dibelakang Nadira dan Nadiya layaknya seperti penjanga untuk mereka.

"Papa!" teriak Nadiya yang sudah masuk kedalam ruangan Zean dan disambut rentangan tangan oleh Zean, mereka berpeluka layaknya orang yang tidak bertemu dua tahun. Nadira hanya geleng-geleng kepala melihat itu sedang Leon berpamitan untuk keluar meninggalkan keluarga kecil itu.

My Sweet Husband [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang