[MY SWEET HUSBAND]
Dengan nafas tak beraturan juga keringat yang menucucur di dahi-nya pria itu jatuh di samping tubuh wanita yang kini sudah tergolek lemas setelah pelepasan terakhirnya, pergulatan panas diranjang tadi berlansung cukup lama dan itu berhasil membuat sangat wanita kelelah karena juga dirinya sedang mengandung.
"Cepat gugurkan kandunganmu sebelum dia tau kalau itu anakku," ucap sang pria sambil menatap langit-langit kamarnya, tubuh sangat wanita menyamping dan memeluk pinggang ramping sangat pria tak terlalu erat karena perut buncit sangat wanita yang menghalangi.
Sejenak ia melirik ke arah wanita yang mengandung anaknya itu, hembusan nafas lelah ia keluarkan saat melihat perut buncit itu, oh dia tak sanggup menjadi ayah diusia muda lagi pula dia tak mencintai wanita itu, mereka melakukan itu tanpa ada ikatan atau perasaan pure hanya saling memuaskan.
"Kenapa sih?! Berhenti ngejar wanita itu? Menikahlah denganku sudahi semua ini," sungut sangat wanita, sepertinya dari hubungan terlarang ini terlahir cinta namun hanya sang wanita yang merasakan sang pria tak sama sekali.
"Tidak! Aku tidak akan menyerah Nadira hanya milikku dan pria itu tidak boleh mengambil-nya!" Mata yang bersemangat itu tertangkap jelas oleh sang wanita, sang wanita menghembuskan nafas kasar selama ini ia berdekatan dan bermain sampai dia mengandung anak lelaki ini tapi itu semua tak mampu membuat sang pria buka hati untuknya.
"Ayolah Vik, berhenti mengejar wanita itu, kita hidup bersama-sama saja!" Masih bersikeras sang wanita membujuk agar pria itu menikah dengannya.
"Cukup! Kita kembali ke rencana awal kamu mendapat sang pria juga hartanya, aku mendapat Nadira ya it's okay lah walau Nadira sudah tak perawan lagi, kita fokus ke hancurkan dan penceraian mereka dan untukmu cepat gugurkan kandungan itu sebelum rencana kita gagal, buat mereka bertengkar hebat dan berujung penceraian!" Lelaki itu bangkit dengan tubuh telanjang menuju kamar mandi, sang wanita itu hanya menghembuskan nafas kasar mendengar kalimat yang keluar dari pria yang selama ini menikmati tubuhnya sampai menghasilkan bayi yang masih belum keluar itu.
Ya tapi apa boleh buat anak yang ia kandung hanya dibuat kambing hitam untuk menjebak lelaki lain agar mendapatkan uang, ia tak menginginkan bayi itu dan berniat menggugurkan kandungannya.
•••••
Zean memeluk Nadira dari belakang saat wanita hamil itu berkaca, melihat penampilannya yang jauh dari kata seksi perut buncitnya sangat tampak sekarang juga pipi Nadira yang sudah berisi atau bisa dikatakan tembem, tangan Zean mengelus perut buncit sang istri yang direspon tendangan dari sang jabang bayi.
"Akh." Spontan Nadira bersuara saat tendangan kecil namun bertenaga dari dalam perutnya, Zean yang tadi mengamati wajah ayu Nadira kini beralih membalik tubuh Nadira, berjongkok memposisikan wajahnya dengan perut buncitnya."Anak Papa jangan nakal di sana, kasian Bunda-nya kesakitan," ujar Zean sambil memeluk tubuh Nadira dan mencium perut buncitnya, namun lagi-lagi yang didapat tendangan dari dalam seolah ia senang berinteraksi dengan papa-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband [Selesai]
General FictionPertemuan pertama antara Nadira Efendi dan Albaretha Zean Alxander membuat Zean jatuh hati pada Nadira, perempuan manis yang sudah menolong mamanya dan berakhir menjadi istrinya. Awal pernikahan mereka harus bersabar dengan ujian hidup mereka, kedat...