Dalem | part 5

17.6K 950 33
                                    


Sekali lagi, cerita ini for adult. Ini bukan religi ya dear...
Jangan lupa boom komen, vote dan follow me!

Sudah dua minggu lebih sejak acara honeymoon kemarin dek Ratih masih marah, pakai acara ngambek segala. Dia masih tetap dek Ratih yang lemah lembut, memasak untuk saya meski saya sudah siapkan koki. Dia masih menyiapkan segala keperluan saya saat akan pergi ke kantor meski ada banyak maid dirumah. Tapi dia tidak mau kalau disentuh atau dicium.

Sejak itu, marco menganggur. Majikan marco memang kejam, meski kemarin sudah saya belikan hotel dan resto mewahnya tetap saja tidak mau didekati. Katanya alergi masih ada bau busuk ditubuh saya. Padahal saya mandi sehari lima kali, masa masih bau terus?

Pokoknya saya kapok, tidak mau dekat wanita manapun lagi. Majikan marco kalau marah mengerikan, saya takut marco karatan dan jadi sarang laba - laba saking lamanya gak dijamah dek Ratih sayangku. Kapok pokoknya gak mau lagi - lagi iseng.

Saya uring - uringan terus, baik dirumah maupun di kantor. Tapi dek Ratih tetap tidak mau di dekati. Bahkan dek Ratih sayangku tidur di kamar tamu.

Saya setiap hari mengiriminya bunga, perhiasan, tas branded, sepatu branded tapi dek Ratih tetap tidak luluh juga.

Saya sampai mendatangi mamih, kata mamih saya harus membelikan pulau pribadi atau villa mewah agar dek Ratih luluh. Kata daddy, mommy kalau marah cukup belikan villa mewah maka dia langsung luluh.

Semuanya sudah saya lakukan, tapi dek Ratih tetap marah. Wanitaku memang berbeda. Entah apa yang bisa membuatnya luluh.

Sampai saya merasa lelah dan putus asa. Saya hanya pasrah. Berapa trilyun saha habiskan tetap saja dek Ratih belum mau memaafkan saya. Saran mommy dan daddy menyesatkan memang. Tidak berguna sama sekali, nombok banyak tapi tidak ada hasil. Bangs*t!

Saya harus lembur hingga tengah malam beberapa hari ini. Terpaksa sebenarnya, karena memang tidak bisa saya tinggalkan.

"Nyonya mana?" Tanya saya pada salah satu maid di rumah. Saya baru saja pulang dari kantor. Hari ini pekerjaan sangat banyak, saya sampai rumah sudah tengah malam. Biasanya dek Ratih kedapatan sedang menunggu saya jika saya pulang terlambat. Lalu wajahnya makin garang, tatapannya tajam tapi tidak berbicara apapun. Biasanya saya akan menjelaskan dan berusaha merayu dek Ratih meski dia hanya diam saja.

"Nyonya sudah tidur, tuan."
Saya mengangguk saja, langsung menuju kamar tamu. Saya memang punya duplikat semua kamar di rumah ini. Tapi saya akan lebih takut jika dek Ratih semakin marah karena lancang masuk.

"Hiks...hikss..."

Saya mendengar suara tangis, ini dek Ratih masih saja suka menangis. Saya akhirnya tetap masuk, saya takut terjadi sesuatu pada dek Ratih.

"Sayang," panggilku hati - hati.

Dek Ratih masih menangis di atas ranjang. Saya makin merasa bersalah.

"Sayang, kenapa?" Tanya saya lembut. Saya nekat mendekat, jika dek Ratih semakin marah entah apa yang akan saya lakukan lagi.

Saya naik keatas ranjang dan memeluk dek Ratih sayang. Menciumnya berkali - kali, Tuhan saya sayang sekali sama wanita angkuh tapi rapuh ini.

"Sayang sudah ya marahnya. Mas minta maaf, mas jahat. Nggak gitu lagi, gak akan iseng lagi. Gak ada wanita lain selain kamu. Jangan siksa mas lebih lama," kata saya lirih. Saya sudah pasrah, rasanya tidak ingin kehilangan dek Ratih kesayanganku. Tapi saya tidak bisa melihat dek Ratih menangis.

"Mas jahat! Mas ndak maksa masuk dari kemarin. Malah pulang malam terus. Mas cari wanita lain ya!" Tuduh dek Ratih dengan wajah bersimbah air mata. Dia memaksa lepas dari dekapanku dan malah menatapku dengan tatapan kecewa.

Saya sampai melongo, bukannya dia sendiri yang melarang saya mendekat. Lah, kok jadi saya yang salah lagi, kemarin saya mendekat dia makin marah. Terus saya pasrah menjauh dengan lembur terus karena takut dek Ratih makin marah dan tidak nyaman ternyata malah makin marah dan saya disuruh maksa masuk kamar. Astaga! Wanita dengan segala drama aneh yang dibuatnya sendiri!

"Maaf, mas salah."

Hanya maaf dan mengaku salah meski wanita ini yang bikin salah atau malah justru saya terlihat makin salah karena dia. Kalau kangen ngapain pura - pura tidak mau di dekati???
Tidak mengerti saya sama jalan pikiran wanita.

Ini salah satu trik ajaran dari daddy. Benar atau salah cukup minta maaf dan mengaku salah saja. Wanita akan selalu benar. Saya hanya menuruti kalimat dan ajaran daddy. Semoga kali ini tidak menjerumuskan lagi.

Sudah habis harga diri saya, saya sampai ditertawakan mommy dan daddy. Ricko sahabat saya tertawa paling keras, puas sekali dia melihat saya menderita. Bahkan dia seenaknya berbuat mesum di kantor, diruangan saya, di depan saya. Sialan itu si Ricko, penciuman dek Ratih sangat tajam, macam anjing pelacak jadi saya hanya bisa menjauh agar bau pergulatan mereka tidak tertinggal di tubuh saya.

Saya memaksa memeluk dek Ratih. Saya dudukkan dia dipangkuan saya. Saya cium bibirnya yang sudah lama menjadi candu dan saya rindukan. Tuhan, wangi ini sudah lama saya rindukan. Kelembutan ini dan rasa manis ini sudah lama saya rindukan. Tangan saya sudah meraba apa saja yang dapat saya raba, meremas apa saja yang dapat saya remas.

"Nggghhh .... Ssshh. . . Masshh," desahan merdu ini saya rindukan sejak lama. Tidak ada tanda - tandak dek Ratih akan marah. Marco akhirnya kita buka puasa!

" Sayang, kita coba gaya baru. Kamu diatas, mas milik kamu. Kamu pemimpin mas sayang," bisik saya ditelinganya sembari mencium dan mengulum telinganya. Malam ini saya ini ingin dek Ratih sayangku yang memimpin. Tatapan dek Ratih, bahasa tubuhnya yang mendamba saya membuat saya semakin puas.

Wajahnya yang memerah, tatapan sayunya, nafasnya yang terengah. Ini pemandangannpaling seksi yang selalu saya dambakan. Pemandangan ini selalu saya khayalkan bahkan saat saya bercumbu dengan Margareth dulu.

Dek Ratih malam ini semakin bringas dan saya suka dek Ratihku yang bringas diatas ranjang. Cinta mati saya sama wanita ini!

"Sampai pagi ya mas," bisik dek Ratih dengan suara merdunya. Badannya sudah naik turun, ini luar biasa nikmat.

Ini adalah saat yang saya impikan sejak lama. Wanita yang saya intip setiap hari. Wanita yang saya intai setiap waktu. Wanita paling saya cinta di dunia adalah dek Ratih. Saat ini, dia dengan pandangan mendamba, diatas tubub saya, dengan penyatuan dibawah kami. Dengan marco yang dijepit kuat, serasa diurut dan gua cinta saya semakin sempit saja. Ini surga, ini nikmat yang bahkan saya rela beli dengan dunia saya dan segala isinya.

Saya membantunya melepas semua pakaian kami. Malam ini masih panjang.

"Maash..."

"As you wish, baby."

#####******######*****

DALEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang