Pertama kalinya?

9 3 0
                                    

Pagi ini terasa sangat cerah. Sekolah kami akan mengikuti pekan olahraga yang sempat tertunda berbulan bulan lalu. Aku dan juga teman teman yang lain datang untuk menyemangati tim sekolah kami di pekan olahraga itu.

"Wahh ini baru ya? Beli dimana?" tanya Alesha kagum pada pakaian yang aku kenakan

"Ahh ini? Hehe ini dari Rama" Kataku tertawa singkat.

"Selera Rama emang nggak pernah salah" Kata Timpal Nanta tersenyum lebar.

"Hai guys, Ayo! Vino habis ini bakal tanding di round pertama" Ajak Syifa pada kami.

Matahari bersinar terang ditemani angin yang sesekali bertiup ringan membuat suasana disini semakin terasa nyaman.

"Semangat vin!" semangati Alesha saat kami menemui Vino di ruang persiapan. Senyum tipis tersunggi di wajah vino saat membalasnya.

"Semangat bro, lo harus menang!" kata Syifa menambahi

"Semangat!!" tambah Nanta kali ini.

Sejenak semuanya terdiam menatapku. "Ohh Semangat ya vino! Kamu pasti bisa" Kata ku menyadari hanya tinggal aku yang belum memberinya semangat. Vino beranjak dari duduknya dan akan segera memasuki arena perlombaan.

"Dukung gue ya" Kata Vino menepuk bahuku dan berjalan meninggalkan kita. Saat ia menepuk bahuku entah kenapa dunia terasa terhenti sesaat. Syifa dan yang lainnya menatapku tidak percaya. Aku memasang wajah bingung pada mereka.

"Ayo" Ajak Syifa berjalan ke tribun penonton.

"Lo ada hubungan sama Vino zer?" Tanya Alesha penasaran

"Ha?enggak" bantahku cepat dan terus berjalan memilih tempat duduk.

"Lo Alzera dari kelas X Mipa A bukan?" Tanya seorang laki laki berkemeja kotak memberikan sebuah surat padaku.

"Ini apa?" tanyaku bingung.

"Gue dititipin sama Bang Rama, katanya lo harus baca di rumah nanti." jelasnya.

"Ohh oke, makasih ya" Kataku tersenyum menerimanya.

"Itu apa zer?" tanya Nanta.

"Oh ini? Engga apa apa kok. Titipan doang" Kataku tidak enak jika harus mengatakan yang sejujurnya karena Nanta sangat terobsesi dengan Rama.

"Ohh itu Vino!" Kata Syifa memberitahu lainnya untuk memberikan dukungan mereka.

****

Pertandingan hari ini membuahkan hasil maksimal bagi sekolah, kami meraih juara satu pada cabang berenang dan cabang bulu tangkis tunggal putri. Tak hanya itu, kami juga membawa predikat juara dua cabang panahan dan bola keranjang di pekan olahraga tahun ini.

Menjadi juara satu adalah suatu kebangaan tersendiri bagi mereka yang mendapatkannya. Predikat itu menjadi ajang perlombaan bagi semua peserta pekan olahraga ini. Tidak banyak dari mereka yang mengikuti perlombaan ini tanpa persiapan dan cuma cuma. Banyak diantara mereka memiliki mimpi dan sesuatu harapan yang harus dicapai dari sini. Ada juga yang mengikuti perlombaan ini sebagai ajang balas dendam, pembuktian diri, maupun keterpaksaan keadaan.

Keistimewaan lain bagi mereka yang mendapatkan predikat ini adalah makan malam bersama panitia dan altet terkenal di masing masing cabang olahraga. Tak hanya itu, untuk kesempatan kali ini juara satu di masing masing cabang olahraga akan diundang makan malam bersama mentri kepemudaan dan olahraga di waktu yang sudah di agendakan penyelenggara, itu yang Vino katakan padaku saat pengumuman juara usai.

"Zera lo nanti pulang sama gue aja gimana?" Syifa menawarkan tumpangannya

"Gue bawa mobil sendiri. Ayo kita jalan jalan!" Ajak Syifa menunjukkan Alesha dan Nanta yang sudah duduk manis di belakang

Rumah [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang