22. kejutan😱³

313 186 3
                                    

Saat menuju lif, Aji langsung teringat apa tujuannya Dia datang kesini, Dia pun langsung tidak jadi memencet tombol lif dan berbalik ke arah ruangan Adit.

"Eh Ji, Lo mau kemana!" Teriak Gara.

Aji menoleh sebentar ke arah Gara, tetapi Aji tidak menyautnya dan dia tetap langsung melajukan langka kakinya menuju tempat Adit, dan pergi begitu saja tanpa menghiraukan Gara.

"Dasar budeg" Jawab Gara, lagi sambil mengejar Aji.

Tetapi Aji, tidak menghiraukan ocehan Gara yang mirip kereta api tanpa berhenti. Sebab kalau dia menjawab urusannya akan panjang.

Di situ, keduanya berpapasan dengan Olivia, tatapan sengit ketiganya beradu pandang. Tapi, Olivia mengabaikan itu, ia langsung berjalan dengan santainya menuju lif.

Sebenarnya, Aji dan Gara dari dulu memang tidak suka kalau Adit pacaran dengan Olivia. Karena, Orangnya yang sok kecantikan, judes dan sombong itu. Makanya, ketiganya pun kalau tidak sengaja bertemu selalu ribut bagaikan musuh bebuyutan, sampai Adit pun kewalahan untuk melerainya.

"Hay, yayang bro!" Sahut Gara, melambai-lambaikan tanganya ke arah Adit.

Yang sedang menanda tangani, berkas dimeja kerjanya.

"Ngapain kalian berdua kesini lagi!" Jawab Adit datar.

"Lupa Gue, ada hal yang mau Gue omongin sama Lo" Jawab Aji, sambil mengambil kursi di depan meja itu.

"Ngomong apa?" Adit bertanya.

"Asli Lo transfer Olivia lagi kan?" Tebak Aji.

"Kenapa emang?" Jawabnya.

"Bro, Lo jangan terlalu manjakan Dia, entar malah dia ke enakan."

"Maksud Lo?" Bingung.

"Lo ingetkan saat Gue kerumah Lo, Lo coba ke tempat tinggal Olivia, siapa tau Lo menemukan hal yang Lo belum tau" Sahut Aji.

"Gue bukan ngadu domba Lo yh? Gue cuman khawatir sama Lo doang, Kita bersahabat dari kecil Bro, mana mungkin Gue ngehianatin Lo" Lanjutnya lagi.

"Baiklah, Gue akan ke hotel Dia, Lo berdua ikut Gue entar malem."

Adit langsung percaya, untuk ke hotel Olivia. Karena, dia juga penasaran sama Olivia. Kenapa keluarga dan teman Adit tidak suka banget sama Dia? Selalu saja bertolak belakang! Tetapi beda dengan Eca, yang keluarga Adit dan temannya selalu memanjakan Dia? Terutama Mami Gina, yang selalu memanjakan calon mantunya dibandingkan Anaknya sendiri! Dan sahabatnya juga senang saat mengobrol dengan Eca.

"Eh Dit! Lo udah milih pakaian buat pernikahan Lo?" Tanya Gara, sambil memakan kacang-kacangan yang tersedia dimeja kantor.

"Gue gak terlalu mikirin itu Gar, soalnya Mami dan Tante Wanda yang mengurusinya, kalau Gue sih bodoamat mau menikah atau enggak sama Dia, Gue enggak perduli" Jawab Adit tegas.

"Gak boleh Lo bencui sama Adik Gue, ntar lama-lama Lo bakal bucin sama Dia" Timpal Aji.

"Sejak kapan? Lo Kakak-Adik sama Dia?" Tanya Adit.

"Sejak Gue datang ke lamaran Lo."

"Eh Loh! Gak usah sok akrab sama Yayang Eca, Dia udah punya Yayang Adit" Teriak Gara, sambil melempar kulit kacamg ke Aji.

"Eh benerankan? Entar malam Kita ke hotel Mak Lampir?" Tanya Gara

"Jadi" timpal Aji.

"Gue gak tanya Lo bangsat" Ketus Gara.

"Ia!" Serempak keduanya menjawab pertanyaan Gara.

Gara pun langsung kaget.

"Astaghfirullah!" Sabar Gara, anak ganteng banyak yang syirik.

When Psychopath Fall In Love [END] || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang