L 24

939 55 0
                                    

Setelah di gempur oleh Soobin yang lagi sakit tapi gak kaya orang sakit. Lia baru bangun dan ini udah sore.

Lia turun ke lantai bawah dan melihat Soobin sedang makan bubur yang dia buat tadi pagi untuk Soobin.

"Kamu baru makan?" tanya Lia.

"Iya, kan aku juga baru bangun" ucap Soobin membuat Lia menghela nafas.

Lia berjalan ke arah Soobin dan menempelkan punggung tangannya di dahi Soobin.

"Masih anget, abis makan minum obat" ucap Lia lalu mengusap pipi Soobin.

"Iya sayang" Jawab Soobin.

"Ahh badan aku, kamu bener2 deh. Kamu itu beneran lagi sakit apa enggak sih" ucap Lia sambil mengambil Air di kulkas.

"Sakit, kan kamu ngrasain sendiri badan aku panas" ucap Soobin santai.

"Sakit apaan, bilangnya 1 ronde tapi gak tau berapa ronde" protes Lia.

"Badan kamu itu obat buat aku sayang, kalopun aku sakit itu gak akan ngaruh. Gak usah minum obat tapi deket sama kamu pasti sembuh jadi kalo aku sakit kamu jangan kemana2" ucap Soobin membuat Lia menatapnya datar.

.

.

Lia sedang mandi dan Soobin sedang duduk mengerjakan tugas2 kuliahnya. Tiba2 ponsel Lia berdering.

"Sayanggg ponselnya bunyi" ucap Soobin.

Dering ponsel berhenti tapi tidak lama bunyi lagi.

"Sayangg" panggil Soobin lagi tapi tidak mendapat jawaban dari kekasihnya ahirnya Dia berjalan ke arah ponsel Lia yang ada di atas ranjang.

"Siapa sih?" ucap Soobin mengambil ponsel Lia lalu mengangkatnya.

"Hallo" ucap Soobin dan panggilan itu mati.

"Ck" decak Soobin menaruh ponselnya lagi di ranjang.

Soobin kembali duduk dan tidak lama Lia keluar dari kamar mandi.

"Kamu tadi manggil aku?" tanya Lia.

"Iya, Tadi ada yang nelfon kamu tapi pas aku angkat malah di matiin" Soobin.

"Siapa sih?" Lia.

"Gak tau, Gak ada namanya. Temen kamu mungkin" ucap Soobin.

Lia mengambil ponselnya melihat panggilan masuk dan benar tidak ada nama. Siapa yang menghubunginya?.

Dan panggilan itu masuk kembali, Lia langsung mengangkatnya.

"Hallo" Lia.

"Siapa yah?" Lia

"Siapa sih?" Lia

Tiba2 Lia terdiam setelah mematikan panggilan.

"Sayang" panggil Soobin.

"Iya" jawab Lia sambil melihat ke arah Soobin.

"Siapa yang telfon, Temen kamu?" Soobin.

"Ah itu salah sambung" Jawab Lia.

"Kamu belum selesai?" tanya Lia sambil berjalan mendekati Soobin.

"Bentar lagi sih" ucap Soobin.

"Ya udah aku mau ke bawah mau pesen makanan, kalo kamu udah selesai kamu turun ke bawah" ucap Lia mengecup pipi Soobin yang masih sibuk dengan laptopnya.


Lia keluar dari kamar.
Lalu menghubungi seseorang.

"Dia nelfon Gua"

"Gua harus gimana?"

"Gua takut Jen"

Lia menghubungi Jeno.

"Hay Baby" Lia mengingat ucapan orang yang menghubunginya tadi.

"Itu Lucas"

"Gua yakin itu Lucas"

"Hey jangan panik" ucap Jeno.

"Dia gak akan ngapa2in Lo" Jeno.

"Tapi-"

"Dengerin Gua, Block nomer Lucas. Jangan angkat telfon dari nomer gak di kenal" Jeno.

"Lo dimana sekarang, Lo lagi gak sendiri kan" Jeno.

"Gua sama cowo Gua, tapi Dia gak tau masalah ini"

"Ya udah, Jangan terlalu panik. Kalo ada apa2 hubungin Gua" Jeno.

Setelah itu Lia mematikan panggilan dan Suara Soobin mengejutkannya.

"Kamu kenapa sih?" tanya Soobin.

"Aku kaget tau" ucap Lia.

"Emangnya aku ngagetin kamu?" Tanya Soobin.

"Kamu ngalamun?" Soobin.

"Enggak Soobin" Jawab Lia.

"Ya udah, tuh ada yang neken bell, pengirim makanan kali" ucap Soobin membuat Lia berjalan ke arah pintu.

Soobin merasa kalo ahir2 ini ada yang di sembunyikan oleh kekasihnya itu.

.

.

"Aku mau kuliah" ucap Soobin saat baru bangun tidur.

"Kamu belum terlalu sembuh kan" Ucap Lia yang sedang bersiap2 untuk ke kampus.

"Tapi aku malas di rumah sendiri" Soobin.

"Kamu mau ke rumah Mamih kamu?" tanya Lia.

"Emmm, enggak deh nanti Mamih pasti bersikap berlebihan" ucap Soobin.

"Wajar lah kan kamu anak satu2nya" Lia.

"Aku mau ke kampus aja" Soobin.

"Ya udah nanti kamu minta jemput temen kamu, Jangan bawa kendaraan sendiri" ucap Lia.

"Kamu denger aku ngomong kan Bin" tanya Lia lagi.

"Iya denger Sayang" Jawab Soobin.

"Aku kan ada kelas pagi. Aku udah buatin kamu sarapan nanti kamu makan terus minum obat. Kalo di kampus pusing, kamu istirahat di UKS atau gak kamu pulang aja kalo aku belum balik ke apartemen, Kamu pulang ke rumah Mamih kamu" ucap Lia panjang.

"Kamu persis kaya Mamih" ucap Soobin sambil cemberut.

"Sini peluk dulu, aku mau berangkat" ucap Lia membuat Soobin yang masih duduk di atas ranjang langsung menggeser tubuhnya ke pinggir ranjang.

Lia memeluk Soobin lalu mengecup bibirnya.

"Aku berangkat yahh" Pamit Lia.

"Iya Sayang" jawab Soobin dan Lia benar2 keluar dari kamar.

Lia berjalan keluar dari lift saat dia akan keluar ternyata Dia berpapasan dengan Arin.

Lia mencoba mengabaikan Arin tapi ucapan Arin membuat Lia menghentikan langkahnya.



"Gimana Soobin, udah Sembuh?"

✅ L.O.Δ.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang