L 48

610 47 1
                                    


"Kamu dari mana sih?" tanya Mamah saat Lia baru sampai rumah.

"Tante, Bisa biarin Lia istirahat dulu gak" ucap Jeno.

"Dowoon bawa adik kamu ke kamar" ucap Papah ke Dowoon.

Dowoon membawa Lia ke kamarnya.

"Jeno ayo masuk, Om mau bicara" ucap Papahnya Lia.

Dowoon membawa Lia masuk ke kamar namun tiba2 Lia terisak.

"Kamu kenapa?" tanya Dowoon sedikit panik.

"Lu-lucas Dia tadi Dia-" ucap Lia ahirnya membuat Dowoon memeluk adiknya itu.

"Udah2 gak usah cerita" ucap Dowoon karena Dia merasa pasti Lucas melakukan sesuatu.

Awalnya Dowoon pikir Lia menangis karena tau keadaan Soobin.

"Udah yahh, ada Kakak di sini" ucap Dowoon karena tangisan Lia semakin menjadi.



"Tadi Bibi bilang kamu nanyain Lia?" tanya Jackson.

"Bibi bilang Lia pergi sama laki2, apa bener itu Lucas" ucap Jackson membuat Mamah Jihyo langsung melihat ke arah Suaminya.

"Apa maksudnya Lucas? Memangnya sejak kapan lucas kembali" tanya Mamah karena memang Mamah tidak tau.

"Papah tau kalo lucas udah kembali. Kenapa Papah gak bilang ke Mamah" ucap Mamah sedikit menaikan nada bicaranya.

"Mahh nanti Papa jelasin" ucap Papah menenangkan istrinya.

"Om tante" ucap Jeno.

"Tadi Lucas hampir perkosa Lia" ucap Jeno membuat tubuh Mamah melemas dan Papah udah mengeraskan rahangnya.

"Tapi untung Soobin menggagalkannya" ucap Jeno membuat Mamah Jihyo melihat ke arah Jeno.

"Soobin" ucap Mamah Jihyo.

"Pahh, Soobin bukannya keritis" ucap Mamah.

"Sebenarnya Jeno juga gak tau. Jeno pergi duluan sama Lia terus Soobin bilang akan menyusul setelah mengurus Lucas. Setelah itu Lia tidak bisa menghubungi Soobin Dan Kak Dowoon ngasitau Jeno kalo Soobin kecelakaan" Jelas Jeno.

"Pah apa Soobin kecelakaan ada hubungannya dengan Lucas" ucap Mamah.

Dowoon turun ke lantai bawah.

"Gimana Lia?" tanya Mamah.

"Lia udah tidur setelah minum obat" ucap Dowoon.

"Obat? Obat apa. Emang Lia minum obat lagi. Kenapa gak ada yang bilang ke Mamah. Papah sama Dowoon kenapa gitu sih kek Mamah" ucap Mamah.

"Mahh, Lia gak papa" ucap Dowoon.

"Gak papa kamu bilang. lucas hampir merkosa adik kamu. Kamu bilang gak papa" Marah Mamah ke Dowoon.

Dowoon mengepalkan tangannya mendengar itu.

"Untuk soal Soobin jangan bilang dulu ke Lia yah, tunggu keadaan Lia lebih baik" ucap Papah.

"Jeno, makasih yah udah jagain Lia" ucap Papah ke Jeno.

Jeno pamit pulang dan di dalam mobil Jeno terdiam.

"Soobin kecelakaan" ucap Jeno.

"Apa karena Lucas" Lanjutnya.

Soobin melajukan mobilnya.
Ponselnya berdering.

"Iya, Ji" ucap Jeno.

"Gimana tadi?" tanya Yeji.

"Thanks ya udah bantuin. Kalo gak ada Lo gua gak akan bisa masuk"

"Emangnya lo nyari siapa?"

"Lucas tadi bawa Lia dan kebetulan itu Hotel punya Kakak Lo" ucap Jeno.

"APA? LUCAS" jeno menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Lia gimana? Dia gak kenapa2 kan"

"Enggak Kok, Udah dulu ya besok Gua jelasin"

.

.

"Operasinya berjalan dengan lancar tapi belum melewati masa keritis jadi anak anda akan di pindahkan ke ruang ICU" ucap Dokter membuat Mamih tidak bisa menopang tubuhnya dan hampir terjatuh untung Papih sedari tadi merangkul pundak Mamih.

"Lebih baik Jisoo di bawa istirahat dulu" ucap Seokjin ke Namjoon.

"Tapi Mamih mau liat Soobin. Mamih mau nemenin Soobin" ucap Mamih sambil menangis.

"Kamu istirahat dulu, Soobin juga pasti belum bisa di jenguk" ucap Namjoon.

"Lo istirahat dulu, pulihin tenaga Lo dulu biar bisa jagain Soobin, untuk sekarang Soobin biar gua sama anak2 yang jagain" ucap Seokjin ke Jisoo.

Namjoon membawa Jisoo ke ruang rawat. Jisoo harus di infus dan di beri obat tidur.

Namjoon melakukan itu karena ingin Jisoo istirahat dulu, Dia yakin kalo Istrinya tidak akan mau meninggalkan Soobin apalagi hanya untuk memejamkan matanya kalo putranya itu belum membuka mata.

Saat Soobin kecelakaan waktu balapan dulu juga seperti itu, hanya saja saat itu Soobin udah melewati masa keritis dan hanya menunggu efek biusnya hilang.

.

.

Lia terbangun dari tidurnya.
Dia mencari ponselnya takut Soobin menghubungi dirinya tapi Lia tidak menemukan dimana ponsel miliknya.

Lia ahirnya memutuskan untuk masuk ke kamar mandi sebelum mencari ponselnya lagi.

Lia menatap dirinya di depan cermin. Lia merutuki kebodohan dirinya. Bagaimana bisa Dia akan jatuh di lubang yang sama.

Lucas belum berubah dan tidak akan berubah. Bagimana bisa Dia percaya kembali ke Lucas harusnya dari awal Dia tidak memberikan kepercayaan lagi ke Lucas.

"Sayanggg" panggil Mamah sambil mengetuk pintu kamar mandi.

"Iya Mah" jawab Lia.

"Abis mandi kamu turun ke bawah yah buat sarapan" ucap Mamah.

"Iya" Jawab Lia setelah itu Mamah berjalan pergi.

Sudah hampir setengah jam sejak Mamah keluar dari kamar Lia tapi putrinya itu gak turun2 ke lantai bawah.

"Lia belom turun juga Mah?" tanya Papah.

"Belum, Coba Mamah cek dulu" ucap Mamah.

"Dowoon aja Mah" ucap Dowoon lalu berdiri dari duduknya dan naik ke lantai atas.

"Dekkk" panggil Dowoon mengetuk pintu kamar.

"Dek" panggilnya Lagi tapu tidak mendapat jawaban.

Dowoon ahirnya membuka pintu dan tidak ada orang.

Dowoon berjalan ke kamar mandi.

"Dek, Lo masih di dalem" ucap Dowoon sambil mengetuk pintu kamar mandi.

"Dekk jawab dong" ucap Dowoon dan tidak mendapat jawaban tapi Dowoon dapat mendengar suara air dari dalam kamar mandi.

Dowoon mencoba membuka pintu kamar mandi karena dia teringat kejadian dulu.

Dan saat pintu terbuka benar saja adiknya tidak sadarkan diri dibawah guyuran sower.


✅ L.O.Δ.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang