L 28

633 49 0
                                    


"Kamu tau aku seneng banget bisa liat kamu lagi" ucap Lucas sambil menggenggam tangan Lia dan mengusap2 punggung tangannya dengan ibu jari.

Lia sudah sebisa mungkin menengakan dirinya sendiri supaya tidak panik.

Lucas mencium punggung tangan Lia lalu Lucas melirik ke arah Lia membuat tatapan keduanya bertemu.

"Baby kok kamu nangis" ucap Lucas lalu menepikan mobilnya.

Lucas melepas sabuk pengamannya lalu memiringkan tubuhnya.

"Hey, Kamu kenapa?" tanya Lucas sambil menghapus air mata Lia.

"Kamu sakit? Atau ada yang menyakiti mu, heumm" tanya Lucas mengusap2 pipi Lia.

"Jangan gini, kamu membuat ku takut" ucap Lucas.

Tiba2 ada yang mengetuk2 jendela kaca di samping Lia dan itu Jeno.

"Udah Yahh" ucap Lucas masih mencoba menenangkan Lia.

"Lia buka mobilnya, Lucas buka" ucap jeno dari luar.

"Lucas" ucap Jeno lagi dan ahirnya lucas menurunkan kaca mobilnya.

"Lia Lo gak papa?, Lo apain Lia" ucap Jeno lalu bertanya ke Lucas.

"Lo apaan sih" Lucas ke Jeno.

"Buka pintunya, Lia ayo keluar" Jeno.

Lucas sudah mengeraskan rahangnya, Lia dapat meeasakan kalo sisi lain dari Lucas akan muncul.

"Lucas, Biarin aku pulang sama Jeno yah" ucap Lia pelan.

"Tapi kan-" Lucas.

"Please" ucap Lia dan ahirnya Lucas mengangguk.

Lia keluar dari mobil. Lucas juga ikut keluar.

"Kamu hati2 yah pulang sama Jenonya, nanti aku hubungin kamu" ucap Lucas lalu mencium dahi Lia.

Sebelum lucas melajukan mobilnya lagi, dia sempat bertatapan dengan Jeno.

Lucas melajukan mobilnya pergi meninggalkan Jeno dan Lia.
Lia langsung memeluk Jeno.

"Lucas gak ngapa2in Lo kan?" tanya Jeno dan Lia menggeleng.

"Tenangin diri Lo terus gua anter balik" ucap Jeno.

"Lo tau gua takut banget pas Lo pergi sama Lucas" ucap Jeno.

Dari kejauhan Soobin melihat itu lalu melajukan motornya kembali ke arah kampus.


Soobin kembali ke kampus, melempar kuncu motor ke arah Sunwoo dan Sunwoo langsung menangkapnya.

"Lo dari mana?" tanya Han.

"Nyari angin" Jawab Soobin membuat mereka mengerutkan keningnya.

"Nanti malam Hyunjae ngajak ngumpul di tempatnya bangchan" ucap Jaemin.

"Gua gak bisa" ucap Soobin.

"Kenapa?" Sunwoo.

"Gua ada urusan yang harus Gua selesaiin" ucap Soobin.

"Oh, Oke" Jawab jaemin yang merasa kalo aura Soobin sedang tidak seperti biasanya.

Selesai ngampus Soobin langsung balik ke Apart, Dia pulang naik taxi.

"Sayangg" panggil Soobin saat baru masuk apart.

"Sayanggggg" panggil Soobin lagi.

"Iya apa?" jawab Lia dari lantai atas.

"Kenapa sih Bin, Ada apa?" jawab Lia saat sudah sampai lantai bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa sih Bin, Ada apa?" jawab Lia saat sudah sampai lantai bawah.

"Siapa cowo tadi?" tanya Soobin membuat senyum Lia luntur.

"Siapa cowo yang sama kamu tadi?" tanya Soobin lagi.

"SIAPA?" Soobin menaikan nada suaranya membuat Lia terkejut.

Lia merasakan dejavu, mimpinya semalam soal Lucas.

Lia mengatur nafasnya dan mencoba tenang.

"Aku selalu diam dan selalu menuruti ucapan mu untuk tidak mempublish hubungan kita ke siapapun" ucap Soobin sambil memegang kedua bahu Lia.

"Aku selalu bersikap seolah tidak peduli saat bertemu denganmu di luar sana bahkan saat kamu terluka. Kamu tau itu sangat menyiksaku. Aku kekasihmu tapi benar2 seperti orang asing saat di luar sana" Soobin.

"Apa ini alasann mu tidak mau mempublish hubungan kita, karna kamu memiliki kekasih lain" ucap Soobin.

"Jawab" ucap Soobin mencekram bahu Lia.

Lia mendongahkan kepalanya untuk menatap Soobin.
Lia dapat melihat tatapan yang tidak pernah Dia lihat sebelumnya di mata Soobin.

Tatapan itu mengingatkanya pada Lucas. Lia masih mengatur nafasnya. Dia tidak boleh mengulang hal yang sama dia harus memberanikan dirinya.

Lia menghempaskan kedua tangan Soobin yang ada di bahunya.

"Bagaimana dengan Arin" ucap Lia.

"Malam saat kamu sakit, kamu Dimana?" tanya Lia.

Sekarang Soobin terdiam.

"Kamu tidak bisa menjawabnya bukan" Lia.

"Kamu bersama Arin kan Dan saat kamu pulang-

BISA2NYA KAMU SAKIT TAPI AKU YANG NGURUSIN KAMU" ucap Lia.

"Berhenti memojokan ku kalo kamu sendiri kaya gitu, Arin itu pacar kamu dan kamu cuman jadiin aku pelarian karna Arin meninggalkan mu kan. Kamu masih mencintainya" Lia.

"Kenapa kamu jadi nyalahin aku, padahal kamu sendiri kaya gitu" ucap Soobin sambil tersenyum tidak percaya.

"Terserah, dengan apa yang kamu pikirin" ucap Lia naik ke lantai atas.

Tidak butuh waktu lama Lia sudah berganti baju dan turun ke lantai bawah dan langsung berjalan keluar dari apartemen Soobin.

Soobin hanya diam saja, Dia bahkan mengalihkan pandangannya saat Lia akan berjalan ke arah pintu.

Soobin hanya diam saja, Dia bahkan mengalihkan pandangannya saat Lia akan berjalan ke arah pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Lia keluar dari apartemen, Soobin langsung duduk di sofa sambil menghela nafas panjang.

Pertama kalinya Dia yang Lia bertengkar seperti ini.

Di sisi lain Lia mengambil ponselnya dari tas. Dengan tangan sedikit gemetar Lia mencoba menghubungi Jeno.

Keadaan Lia benar2 tidak sedang baik2 saja sejak Soobin membentaknya tadi. Dia takut sangat takut kalo Soobin akan memukulnya seperti Lucas dulu makannya Lia memilih pergi.

"Jenhh" ucap Lia dengan nafas berat.

"Bisa jemput gak" Lia mematikan panggilannya.

Dia masuk lift dan mengepalkan kedua tangannya menjadi satu untuk menghentikan tangannya yang gemetar itu.

✅ L.O.Δ.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang