S2| 33. Lover & Past

333 32 10
                                    

- Pagi hari pukul 06:00 AM KST -

Son Eunseo bangun dari tidurnya, lalu dia segera memungut pakaiannya yang semalam di lempar kesana-kemari oleh Soohyun. Dirinya merasa bingung karena pakaian dalamnya tidak ada disana, dia sudah memeriksanya di bawah kolong ranjang tapi tidak ada.

Betapa terkejutnya, ternyata yang dia cari berada ditangan atasannya. Perlahan Eunseo mencoba mengambilnya, namun Soohyun terus bergerak. Hingga pada akhirnya dia mengambilnya dengan sedikit dorongan dari kedua tangannya terhadap tubuh atasannya yang hanya mengenakan celana dalam.

Setelah mendapatkannya, Eunseo pun memakainya seakan dia tidak pernah melakukan sesuatu. Lagi-lagi, Eunseo harus menunggu karena kunci pintu ruangan itu tidak berada di dekat Soohyun, entah dimana dia meletakkannya, Eunseo tidak tahu.

15 menit kemudian, Soohyun mulai terbangun dari tidurnya dengan satu tangannya memegang kepalanya yang sepertinya dia masih merasa pusing akibat pengaruh alkohol. Melihat atasannya yang mulai bangkit dari ranjang, Eunseo berdiri dengan bersikap normal dan formal.

“Tenangkan dirimu, Eunseo. Semua pasti baik-baik saja.” gerutunya menyemangati dirinya sendiri dalam diam.

Soohyun mengambil celana dan kaos hitamnya tanpa menyadari bahwasannya sekretarisnya tengah berdiri di belakangnya. Eunseo yang tidak sengaja terbatuk membuat pandangan Soohyun teralihkan.

“Son Eunseo?! A-apa yang kau lakukan disini?!” tanya Soohyun berteriak.

“T-tuan, s-sebenarnya… T-tuan…”

“Kenapa kau tiba-tiba terbata-bata seperti itu? Katakan padaku! Apa yang sebenarnya terjadi?!”

Eunseo meneteskan air matanya karena dia sudah tidak bisa menahan rasa sedih dan kecewanya.
“Maaf, Tuan. Sepertinya saya tidak bisa menceritakannya sekarang, tolong berikan kunci pintu kamar ini.”

Soohyun mengerutkan dahinya masih merasa bingung, karena melihat betapa gugupnya sekretarisnya, Soohyun pun memberikan kuncinya padan Eunseo.

“Saya permisi.” pamit Eunseo dengan isakan tangis yang semakin menjadi.

Kepergian sekretarisnya yang seakan takut dengan dirinya membuat Soohyun kembali menerka-nerka tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Saat dia meraba ranjang untuk mencari kunci mobilnya, dia terkejut merasakan adanya beberapa bagian yang basah. Soohyun memberanikan diri untuk kembali memeriksanya lalu pikirannya mulai mengingat kejadian di malam hari.

“Astaga! K-kenapa?! Sial! A-apa mungkin aku melakukan itu pada Eunseo?!”

Bugh! Soohyun memukul dinding di sebelahnya, merasa kesal nan marah atas apa yang baru saja dia ingat.

“Sial! Apa aku mengeluarkannya di dalam?! Bagaimana jika dia hamil?! Argh!” Soohyun terduduk lemah tak berdaya, memukul kepalanya sendiri dengan kedua tangannya, merasa sangat bodoh dan ceroboh.

“Kenapa aku bisa lepas kontrol?! Apa ini efek dari pembicaraanku dengan Soojung? Ah, Kim Soohyun! Kau pria brengsek!”

Soohyun yang masih menyesali perbuatannya, tiba-tiba istrinya menelpon. Dia tidak sanggup untuk mengangkat panggilannya, dan pada akhirnya dia hanya mengabaikan panggilan itu walaupun dia tahu istrinya telah berulang kali menelponnya.

Seo Yeji yang tengah menikmati kopi panas mendapatkan pesan yang membuatnya cukup meresahkan.

...

I Just Love Her NOT You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang