S2| 43. It's All Over

265 30 1
                                    

South Korea National Court, disinilah Soohyun dan Yeji berada. Hari dimana keputusan dari hakim akan diumumkan. Sebelum hari ini tiba, Soohyun dan Yeji sempat melakukan konseling. Konseling ini dapat membantu memperbaiki masalah yang terjadi diantara pasangan dan bila memungkinkan, dapat juga memulihkan kembali hubungan yang retak menjadi lebih sehat dan bahagia.

Meskipun begitu, Yeji bersikeras untuk tetep bercerai dari Soohyun. Batin dan hatinya sudah sangat lelah menghadapi sikap suaminya, dia tidak ingin terus-menerus menjadi boneka yang hanya dimainkan ketika bosan saja.

Dan karena konseling maupun siding mediasi tidak menghasilkan kesepakatan damai, di hari ini Soohyun dan Yeji akan langsung menghadapi 2 sidang terkahir. Sidang kesimpulan dan pembacaan keputusan.

Pengadilan telah menyimpulkan bahwa penggugat atas nama Seo Yeji, telah membenarkan beberapa bukti yang dirinya dirugikan oleh suaminya. Dan begitu juga dengan putranya yang mendapatkan kekerasan fisik dari sang Ayah.

Kini Soohyun berada diambang zona aman, jika pengadilan memutuskan memberikan sanksi terkait kekerasan yang dilakukannya, maka kemungkinan dia akan mendapat ancaman hukuman kurungan penjara sekurang-kurang 1-2 tahun dan denda Rp.200.000.000 – Rp400.000.000. Namun sebelum hakim mengambil keputusan, Minhyung telah bersaksi dan tidak menginginkan Ayahnya masuk penjara. Dia ingin apa yang terjadi padanya diselesaikan secara damai tanpa adanya campur tangan pengadilan.

Pengadilan pun menyetujuinya walaupun Soohyun mesti tetap membayar denda atas perbuatannya.

“Kepada saudara Kim Minhyung, sekali lagi saya ingin bertanya untuk yang terakhir kalinya. Benarkah saudara memilih Seo Yeji sebagai pemegang hak asuh dan penanggung jawab atas diri Anda?” Hakim bertanya lagi demi keputusan yang akan disimpulkan olehnya.

Minhyung bangun dari duduknya seraya sekilas menatap sang Ibu, “iya, pak Hakim. Saya memilih Mommy-saya, Seo Yeji, sebagai pemegang hak asuh dan penanggung jawab atas diri saya.”

Setelah mendengar jawabannya, Hakim mengangguk lalu mempersilahkan Minhyung untuk duduk kembali. Detik berikutnya, Hakim mengatakan bahwa persidangan pembacaan keputusan akan dilakukan 2 jam lagi.

Di jam makan siang, Yeji dan putranya berbincang-bincang terkait harta gono-gini dari Soohyun. Keduanya sudah sepakat untuk tidak meminta maupun menerima itu, tapi karena Soohyun bersikeras untuk memberikannya, keduanya pun mau tidak mau mesti menerimanya.

Soohyun melakukan ini sebagai tugas akhirnya sebelum dia benar-benar akan lepas dari ikatan pernikahannya. Pada dasarnya, Soohyun adalah ayah kandung dari Minhyung, maka dia masih berhak untuk menemuinya, mengajaknya liburan atau lainnya.

“Mom, lihat. Om Hajoon datang.” ucap Minhyung seraya menunjukkan Hajoon yang sedang membeli beberapa camilan.

Yeji memperhatikannya, dia tersenyum melihat seseorang yang selalu mendampinginya datang di hari dimana dia akan terbebas dari rasa sakit hatinya.

“Hai, Yeji. Bagaimana sidangnya? Berjalan baik, kan? Maaf, aku tidak bisa menemanimu dari pagi.” sapanya sekaligus meminta maaf.

“Tidak apa, lagipun aku sudah cukup senang keluarga Soojung ikut menemani serta memberiku semangat.”

Hajoon hanya mengangguk, lalu dia duduk di samping Minhyung. Dia memberikan camilan yang tadi dibelinya.

I Just Love Her NOT You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang