Di sini lah mereka sekarang, Kelvin mengajak Key belanja di mall terbesar yang ada di Jakarta. Sebenarnya Kelvin bingung ingin membawa Key kemana dan akhirnya dia memilih berbelanja saja dari pada hanya di Mansion tanpa melakukan sesuatu.
" Kita ngapain ke sini? " Tanya Key bingung.
" Mau belanja lah ngapain lagi " Jawab Kelvin santai.
" Kamu mau belanja? " Tanya Key lagi.
" Bukan aku tapi kamu " Jawab Kelvin.
" Aku? " Tunjuk Key ke dirinya.
" Hmm "
" Tapi aku sedang tidak ingin belanja " Jawab Key.
" Tapi aku memaksa, belanja sepuas mu aku yang bayar "
Akhirnya Key hanya bisa pasrah membeli semua barang yang dipilih oleh Kelvin, jika menolak Kelvin mengancam akan meninggalkannya di mall ini. Jika dipikir mana mungkin Kelvin tega meninggalkan gadisnya sendirian, yang ada depresot sendiri dia.
Setelah mengelilingi mall seharian akhirnya mereka memutuskan untuk makan di caffe. Sebenarnya Key tidak enak menghabiskan uang Kelvin sebanyak ini, karena selama hidup Key selalu menghemat uangnya agar tidak terlalu membebankan keluarganya.
" Ayo turun " Ajak Kelvin membuka pintu mobil sebelah Key, karena mobil sudah berhenti di depan caffe dari tadi tapi Key masih diam saja.
" Eh, apa tidak ada tempat yang sederhana saja? " Tanya Key.
" Memangnya kenapa dengan caffe ini? " Bukannya menjawab justru Kelvin balik bertanya.
" Emm, caffe ini terlalu mewah. Aku tidak mau menghabiskan uang mu lebih banyak lagi " Lirih Key.
" Tidak masalah, bahkan aku bisa membeli caffe ini jika kau mau " Sombong Kelvin.
Key langsung mendelik mendengar kesombongan Kelvin, walaupun begitu di lubuk hati terdalam Key masih merasa tidak enak.
Kelvin sudah memberikannya baju, tas, sepatu dan make up yang mahal di mall tadi. Bahkan Key dibuat pusing dengan harga fantastis barang-barang yang dibelikan Kelvin. Jika saja Key tidak memaksa Kelvin untuk berhenti mungkin dia bisa membelikan seluruh isi mall untuknya.
" Kamu mau pesan apa Key? " Tanya Kelvin melihat Key bingung memilih makanan.
" Emm, aku nggak tau semua makanan disini kamu aja yang pesankan " Ucap Key.
" Baiklah "
Setelah itu Kelvin memesan makanan untuk mereka berdua.
Setelah selesai makan mereka melanjutkan perjalanan. Key tidak tau Kelvin akan membawanya kemana, malas bertanya karena tau jawaban yang akan diberikan Kelvin nanti sehingga Key hanya duduk diam sambil melihat ke luar jendela. Jangan lupakan tangan Key yang selalu berada dalam genggaman Kelvin setiap saat.
Maaf ya baru bisa update sekarang
Maaf juga part ini terlalu dikit, aku usahain bakal rajin up seperti sebelumnyaSee you👋
Semoga kalian suka sama cerita aku
Jangan bosan nunggu kelanjutannya ya