5

6K 1K 185
                                    




" Anakku sedang tidak baik-baik saja." Ujar sang nyonya rumah sebelum melangkah menaiki tangga terakhir lalu berbelok ke kanan menuju ke sebuah pintu.




" Jaemin kenapa tuan?" Tanya Renjun cemas.

" Kau bisa lihat sendiri nanti." Ujar Nyonya Na sembari mengetuk pintu kamar sang anak lalu membukanya.

" Masuklah."


Renjun menatap nyonya Na ragu, tapi anggukan dari ibu Jaemin itu membuat Renjun memantapkan hatinya untuk masuk ke dalam kamar Jaemin.


Renjun perlahan melangkahkan kakinya untuk masuk ke kamar Jaemin. Dan di langkah pertamanya, Renjun sudah di buat syok melihat seseorang yang tidur menelungkup tanpa pakaian di atas ranjang serba hitam itu.




" J-Jaemin-ah??" Desis Renjun lalu segera melangkah lebih cepat menuju ranjang king size itu.

Satu langkah dari ranjang, Renjun menghentikan langkahnya dan menutup rapat matanya ketika melihat punggung penuh luka seseorang yang wajahnya juga tak kalah mengerikan. Wajah yang ia yakini sebagai wajah milik pemuda rupawan bernama Na Jaemin itu kini sebagian besar di hiasi lebam berwarna ungu.

" Huang Renjun?"




Mendengar suara berat Jaemin memanggil namanya membuat Renjun memberanikan diri untuk membuka matanya.




" K-kenapa kau disini?" Suara berat itu kembali terdengar ketika mereka bersitatap.

Renjun menggigit bibirnya dan dengan seluruh keberanian yang ada, Renjun kembali melangkah lalu duduk di sebelah Jaemin yang tidur menelungkup memperlihatkan bekas luka cambuknya yang hampir mengering.

" J-Jaemin-ah? A-apa yang t-terjadi?" Suara Renjun bergetar menahan tangis.


Pemuda itu perlahan bangkit dan menyingkirkan selimut yang menutupi pinggang dan kakinya itu lalu merubah posisinya menjadi duduk, menyembunyikan punggungnya dari Renjun yang kini menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

" Siapa yang melakukan ini semua Jaemin?" Tanya Renjun dengan setitik airmata jatuh di pipi chubbynya. Tangan tremor pemuda Huang itu terangkat untuk menyentuh salah satu sisi wajah Jaemin yang masih membiru.


Tapi sebelum tangan Renjun sempat menyentuh kulit wajahnya, Jaemin segera meraih tangan Renjun lalu di genggamnya dengan tangan lainnya menghapus airmata pemuda itu.




" Siapa yang memberitahumu alamat rumahku?" Tanya Jaemin.




" Jaemin-ah. Apakah Jeno yang melakukan ini padamu?" Tanya balik Renjun.


Jaemin menatap mata Renjun sesaat.




" Kenapa kamu datang?" Jaemin memberikan pertanyaan lainnya.




Renjun balas menatapnya.




" Aku khawatir." Balas Renjun sembari tertunduk.

it's Okay, that's Love | Jaemren vers. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang