" Renjun-ah?" Panggil Jaemin ketika tak lagi mendengar tangisan Renjun yang masih menyembunyikan wajahnya di dada Jaemin.
" Gwenchana?" Tanya Jaemin lagi pelan. Tapi Renjun masih tak bersuara, hanya rematannya saja di seragam Jaemin yang makin menguat.
Jaemin berusaha memperbaiki posisi duduknya, karna sejujurnya posisinya sekarang sangatlah tidak nyaman. Pemuda itu berjongkok dengan menyembunyikan tubuh Renjun di dalam pelukannya.
" Renjun-ah? Gwenchana?" Dengan sabar Jaemin mengulang pertanyaan yang sama.
" Aku ingin pulang." Lirih Renjun dengan suara serak.
Jaemin menghela nafas pelan.
" Baiklah kalau kamu ingin pulang. Ayo kita pulang sekarang." Balas Jaemin lalu berusaha bangkit sembari membawa Renjun untuk bangkit bersamanya.
" Uljima." Ujar Jaemin lembut. Tangannya terulur untuk menghapus jerjak airmata di pipi Renjun, lalu setelahnya merapikan rambut Renjun yang sedikit acak-acakan.
" Ayo kita pulang."
*
*
*Jaemin melirik Renjun yang sedari tadi masih betah berdiam diri, lalu setelahnya beralih menatap tangan keduanya yang saling bertautan.
Jaemin bingung harus apa. Renjun memang menuruti kata-kata Jaemin, tapi setiap kali ia mengajak Renjun berbicara, pemuda itu tak menjawabnya, bahkan memandangnya pun tidak.
5 menit dalam keheningan akhirnya Jaemin melihat halte tujuannya. Tanpa melepaskan genggaman tangannya, Jaemin berdiri dan memencet bel dan setelahnya bus itu merapat di halte.
" Ayo." Ujar Jaemin. Renjun berdiri, masih dengan bergenggaman tangan, keduanya menuju ke bagian depan bus. Mescan T-money, lalu turun. ( Demi Renjun, Jaemin mengurus T-moneynya)
Keduanya menyusuri jalan menuju apartemen keluarga Huang. Di kiri kanan jalan bunga sakura mulai bermekaran. Angin musim semi mempermainkan rambut keduanya. Jaemin yang tidak tau harus berbuat apa hanya menatap langit yang kini di penuhi dengan kelopak pink.
Semakin terlihat gedung apartemen kediaman keluarga Huang, Jaemin merasa genggaman Renjun di tangannya semakin mengerat. Jaemin menoleh, dan menatap Renjun yang berjalan tertunduk di sebelahnya.
" Ada apa?" Tanya Jaemin.
Renjun menoleh.
" Ada apa, Huang Renjun?" Ulang Jaemin.
Keduanya kini sampai di depan gedung apartemen kediaman keluarga Huang.
" Jaemin-ah?" Panggil Renjun setelah terlebih dahulu melepaskan genggaman tangannya dari tangan besar Jaemin.
Jaemin menatap Renjun dengan tatapan menyelidik, merasa asing dengan ekspresi serius yang kini pemuda itu tampilkan.
" Ada apa? Ingin mengatakan sesuatu?"
Renjun menunduk, lalu mengangguk setelahnya.
" Apa?"
" Apakah kamu benar-benar mencintai-"
KAMU SEDANG MEMBACA
it's Okay, that's Love | Jaemren vers. ✔
FanfictionWelcome to : 19th My Jaemren Fanfict " it's Okay, tha's Love " Cover picture ambil dari pinterest. Start : 2 Juni 2021 Fin : 5 Juni 2021