12

5.2K 880 92
                                    




" Renjunie?"





Renjun berbalik, menatap sang kembaran yang menjulurkan kepalanya di balik pintu kamarnya itu.




" Wae?"





" Boleh aku masuk?"




Renjun mengangguk dan Seungmin mendorong pintu kamar kembarannya itu lebih lebar lalu menghampiri Renjun. Kembarannya itu terlihat tengah mengerjakan sesuatu dengan tumpukan buku memenuhi meja belajarnya.





" Ada apa?" Tanya Renjun sembari memainkan pensil di tangannya.





" Aku ingin menanyakan sesuatu padamu."





Dahi Renjun berkerut melihat wajah serius Seungmin.



" Tentang?"




" Hubunganmu dengan Na Jaemin."





Renjun merengut. Pasti karna kejadian saat pulang sekolah tadi.




" Kami tidak berkencan."





" Lalu kenapa dia bersikap seolah-olah kau ini adalah kekasihnya?"




Renjun menipiskan bibirnya berfikir. Mencari kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan dari Seungmin. Karna sungguh, Renjun benar-benar tidak bisa mengatakan sesuatu yang menyiratkan jika hanya Jaemin yang mengejarnya.





" Sejujurnya, dia sedang berusaha mendekatiku." Dan akhirnya kata-kata seperti itulah yang keluar dari mulut Renjun.




" Aku tau. Itu terlihat sangat jelas. Tapi bagaimana denganmu Renjun? Kau terlihat tidak menolak kehadirannya."




Renjun menghela nafas pelan.




" Bisakah kau melarang seseorang untuk jatuh cinta?" Tanya Renjun, balik menatap Seungmin dengan tatapan serius membuat si kembaran menggeleng untuk merespon.




" Tentu saja tidak."





" Itulah yang sedang aku lakukan."




" Tapi Jaemin dan Jeno-"




Renjun menaruh pensilnya lalu memijat kepala pelan. Mendengar nama kedua orang itu di sandingkan membuat kepala Renjun mendadak berdenyut.




" Sejujurnya aku memikirkan hal ini Seungmin. Jika benar Jeno menyukaiku, begitupun dengan Jaemin. Bukankah seharusnya aku yang lebih berhak memutuskan? Hakku untuk membalas cinta Jeno ataupun Jaemin. Atau aku juga bisa menolak keduanya. Bukankah begitu?"




Seungmin mengangguk kaku, tidak sepenuhnya setuju meskipun hal itu memang sudah seharusnya terjadi. Tapi disini situasinya terlihat berbeda. Keputusan Renjun terlihat penting untuk persahabatan antara kedua murid populer itu.




" Aku setuju. T-Tapi mereka akan kembali bertengkar jika kau hanya memilih salah satunya Renjun-ah."




" Ahh mola." Sahut Renjun memutar kursinya lalu menjatuhkan kepalanya di antara tumpukan buku di atas meja. Sebenarnya itu semua tidak sesederhana yang tadi ia ucapkan. Jika Renjun memilih Jaemin, Renjun takut akan apa yang pemuda itu hadapi jika Jeno benar-benar menyukainya. Bagi Renjun, semua itu tidak adil untuknya.




Di saat Renjun masih sibuk memberontak di dalam hatinya, ponselnya tiba-tiba berdering membuat Seungmin yang sedari tadi masih berdiri di sisi ranjang Renjun dengan cepat menemukan ponsel sang kembaran yang di taruh di atas bantal.





it's Okay, that's Love | Jaemren vers. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang